SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Kisah “Pontang-panting” Mempawah Peduli Berjuang Demi Kemanusiaan

Kisah “Pontang-panting” Mempawah Peduli Berjuang Demi Kemanusiaan

Ketua Mempawah Peduli, Alex Candra (berdiri), bersama seorang pasien dan pihak keluarga dalam pendampingan saat dalam perawatan di rumah sakit. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Dok Mempawah Peduli

Mempawah (Suara Kalbar) – Ini lah “dapur” sesungguhnya Mempawah Peduli.

Sebuah komunitas yang menjadi wadah bergabungnya 21 OKP untuk memberikan bantuan sosial bagi pasien dari kalangan tidak mampu agar mendapatkan upaya pengobatan.

Selaku insan jurnalis, saya tak pernah habis pikir bagaimana seluruh awak Mempawah Peduli bisa mengorbankan nyaris seluruh waktunya untuk menangani pasien-pasien itu.

Rasa salut pun membuncah di hati saya. Mempawah Peduli luar biasa!

Mereka seakan tak pernah berhenti berjuang. Pagi, siang, dan malam, Whatsapp Group (WAG) Mempawah Peduli penuh dengan chat-chat permohonan bantuan dari masyarakat/keluarga pasien.

WAG itu juga menjadi sarana koordinasi mereka—yang jika boleh saya istilahkan, “pontang-panting” memberikan pelayanan bagi masyarakat, maupun para pasien yang ditangani.

Belum lagi, kendala terputusnya dana—yang saya lihat tak jarang membuat mereka kebingungan yang mana harus terlebih dahulu diprioritaskan.

Ini betul-betul “dapur perjuangan” yang bisa saya saksikan langsung, setelah nomor HP saya dimasukkan ke dalam grup WA itu.

Seluruh kru yang terlibat, ternyata tidak mendapat keuntungan apapun dari aksi sosial ini.

Mereka bekerja tulus ikhlas, mengorbankan waktu, biaya dan fikiran demi menyelamatkan nyawa sesosok manusia yang sebelumnya tidak mereka kenal.

 

Perjuangan tanpa Henti

Rabu (9/3/2022) sore, Ketua Mempawah Peduli, Alex Candra, yang saya temui tetap terlihat tegar. Meski saya tahu, fisiknya lelah. Sesekali ia batuk dan bersin-bersin.

Alex mulai diserang demam ringan, karena tenaga dan fikiran yang “diperas” untuk menolong sesama.

“Kami saat ini memang harus tetap berjuang. Ada enam pasien yang masih dalam pendampingan, bahkan ada satu lagi ajuan baru,” ujar Alex Candra seraya menyeka keringat di dahi.

Alex mengaku beruntung punya teman-teman 21 OKP yang berjiwa sama, dengan semangat juang yang tak pernah luntur.

“Alhamdulillah, teman-teman 21 OKP tetap kompak. Semoga apa yang kami lakukan ini semakin bermanfaat untuk masyarakat,” katanya saat baru saja tiba di Mempawah usai mendampingi pasien tumor otak di RSUD dr Soedarso.

Alex menuturkan, untuk saat ini pihaknya memang belum mendapat kucuran bantuan dari sejumlah permohonan yang diajukan.

Tapi ia amat yakin dan percaya, ke depan bantuan akan mengalir, karena ini kepentingan masyarakat Kabupaten Mempawah.

“Untuk sekarang, kami masih mengharapkan bantuan dari para donatur. Kami bangga dengan para dermawan berhati mulia ini,” tegasnya.

Ia memaparkan, jumlah pasien yang tengah didampingi ada enam orang. Dengan rincian, satu pasien lama, empat pasien baru dan satu lagi pasien dari Pemangkat Kabupaten Sambas.

“Pasien asal Pemangkat ini kebetulan kita bantu fasilitasi di Jakarta, karena memang tim kita masih ada di sana (Jakarta). Jadi total ada enam pasien yang tengah kita tangani!” ucapnya lagi.

Pasien pertama, adalah Avril Triono dari Sepang, Kecamatan Toho. Saat ini, Avril sudah check up dan kemungkinan minggu ini dipulangkan dari Jakarta.

Avril menderita rematik jantung dan gangguan katup jantung. Ia sudah ditangani di RS Jantung Harapan Kita Jakarta, sekarang menunggu jadwal selanjutnya untuk operasi Katup Jantung.

Pasien  kedua, M. Syafi’i, asal Semparong, Kecamatan Sungai Kunyit, yang akan check up ulang terkait pasca operasi Pendarahan Otak beberapa waktu lalu di RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Pasien ketiga bernama Herkulanus Irwan yang sudah masuk rawat inap dan akan menjalani operasi pengangkatan Tumor Otak. Pasien dari Desa Pentek, Kecamatan Sadaniang ini, tengah berada di RSUD Soedarso Pontianak.

“Dan kita akan menggelar program pengumpulan donasi, mengingat akan banyak dana di luar BPJS yang diperlukan beberapa hari ke depan,” papar Alek Candra.

Kemudian, pasien keempat, Alya Safitri dari Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir, yang saat ini masih terus kesakitan, karena pembekuan darah di kepala.

“Kondisi Alya Safitri saat ini terus kita koordinasikan dengan tim medis untuk dilakukan operasi di RSUD Abdul Aziz Singkawang,” tegasnya.

Mengenai satu pasien lama, yaitu M. Nur Syahbandi, yang menderita tumor di belakang tulang hidung, juga tengah dirawat di RSUD Soedarso untuk persiapan chemotherapy ketiga pada Kamis (10/3/2022) hari ini.

Nah, saat masih berkutat dengan enam pasien itu, Mempawah Peduli kembali mendapat pengajuan 13 pasien untuk mohon pendampingan.

Salah satunya yang berdomisili di Desa Semudun, Kecamatan Sungai Kunyit.

Pasien ini sangat unik, sebab terdiri atas tiga warga lanjut usia (lansia) yang tinggal dalam satu rumah. Mereka selama ini tidak memiliki keluarga yang mengurus.

Kontan, Mempawah Peduli langsung bergerak menangani ketiga warga lansia tersebut. Salah seorang di antaranya telah dibawa ke RSUD dr Rubini Mempawah.

“Kondisi ketiga warga lanjut usia benar-benar tidak mampu dan tidak bekerja lagi dikarenakan sakit. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial PPAPMPD Kabupaten Mempawah agar dilakukan tindak lanjut,” ujar Alex.

Untuk itu, Alex dan Mempawah Peduli menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa menjawab seluruh pengajuan upaya pendampingan yang masuk.

“Sebab kita masih dalam keterbatasan kemampuan. Dalam waktu dekat, kita juga akan mengadakan Ngamen Amal untuk menyokong pembiayaan lanjutan di luar BPJS terhadap pasien dalam pendampingan Mempawah Peduli,” tutupnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan