Asah Kemampuan Guru lewat Platform Merdeka Mengajar
Oleh: Untung Wahyudi
SELAMA ini, banyak buku yang membahas tentang bagaimana menjadi guru atau pendidik yang baik, menginspirasi siswa di kelas, dan berhasil mendidik dan membentuk siswa menjadi pelajar yang berprestasi.
Sekitar dua dekade lalu, lewat buku Quantum Learning, Bobby de Porter pernah mempopulerkan metode mengajar dengan metode kuantum. Banyak guru dan pendidik yang terinspirasi untuk mengajar dengan baik setelah membaca buku terbitan Mizan tersebut.
Namun, zaman kini berubah. Di era digital, guru bisa mengasah kemampuan mengajar lewat berbagai aplikasi pendidikan yang disematkan lewat perangkat elektronik. Tak sedikit tutorial mengajar yang tersedia di YouTube atau platform-platform pendidikan lain. Tujuannya adalah untuk menambah wawasan guru dalam mengajar.
Beberapa waktu lalu, Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar episode 15: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar. Platform ini merupakan pendukung bagi guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Dalam peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platfom Merdeka Mengajar, Jumat (11/2/2022), Mendikbudristek Nadiem Makarim menjelaskan, Platform Merdeka Mengajar adalah platform untuk guru yang akan berkembang menjadi suatu platform yang bukan hanya materi dan konten kementerian, tapi benar-benar dimiliki guru. Aplikasi ini untuk menerapkan kurikulum merdeka untuk menjadi pengajar yang lebih baik.
Nadiem juga menjelaskan, platform Merdeka Mengajar akan menjadi teman guru dalam mengajar. Platform ini juga akan membantu guru berinovasi menciptakan pembelajaran sesuai tantangan zaman. Sebuah inovasi yang layak untuk didukung dan disambut baik demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Konten Platform Merdeka Mengajar
Peluncuran Kurikulum Merdeka membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Lewat kurikulum yang sebelumnya disebut Kurikulum Protetipe ini, para siswa bisa mengeksplorasi bakat dan kemampuan diri sesuai dengan bidang yang diminati. Dalam kurikulum ini, siswa diberi kebebasan untuk memilih materi sesuai dengan minat. Tidak ada lagi istilah siswa IPA, IPS, atau Bahasa. Dengan Kurikulum Merdeka, siswa bebas memilih apa yang menjadi minat dan relevan dengan kehidupan saat ini.
Di era digital, para guru memang dituntut untuk melek teknologi. Menyambut Kurikulum Merdeka, guru diharapkan bisa mengakses platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek yang merupakan paket dari Kurikulum Merdeka.
Dalam laman guru.kemdikbud.go.id dijelaskan, platform Merdeka Mengajar diluncurkan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid. Selain itu, platform ini juga menyediakan pelatihan untuk kegiatan kompetensi serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat.
Ada banyak konten yang bisa diakses guru dalam platform Merdeka Mengajar yang baru saja diluncurkan Kemendikbudristek. Di antaranya adalah:
- Asesmen Murid
Dalam opsi ini tersedia beragam paket soal yang bisa dibagikan secara daring atau luring. Guru bisa mengakses beragam soal untuk kebutuhan pembelajaran. Selain itu, juga tersedia fitur pemeriksaan otomatis dan analisis hasil yang mendalam.
- Perangkat Ajar
Opsi ini memuat inspirasi materi mengajar yang terdiri dari modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran, modul projek, dan bahan lainnya yang dikurasi oleh tim ahli Kemendikbudristek.
Pada bagian ini, guru bisa memperdalam materi sebelum melaksanakan kegiatan belajar-mengajar bersama siswa.
- Pelatihan Mandiri
Setiap guru dituntut untuk menambah pengetahuan dan keterampilan mengajar. Pada bagian ini, paltform berisi program pelatihan yang dibuat oleh para ahli dan terdiri dari beragam topik dan materi yang singkat, relevan, serta praktikal sehingga, dapat dipelajari di mana pun dan kapan pun.
- Bukti Karya Saya
Saat ini, selain memiliki kecakapan mengajar, guru juga dituntut untuk memiliki karya seperti karya tulis beruapa opini atau jurnal, hasil penerlitian, dan lainnya. di platform Merdeka Mengajar, para guru bisa menyimpan kumpulan jejak yang menggambarkan kinerja serta kompetensi dan dapat dibagikan ke rekan sejawat agar dapat saling menginspirasi maupun bertukar pikiran. Guru yang belum memiliki karya atau prestasi, bisa mencontoh keberhasilan rekan-rekan sesama pendidik.
Menilik sejumlah konten yang tersedia dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengembangkan diri dan mengasah kreativitasnya dalam mengajar. Misal, pada toolkit asesmen untuk mengukur capaian belajar siswa. Data itu dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kompetensi murid-murid di setiap kelas.
Lewat platform ini, guru juga bisa meningkatkan kemampuan lewat pelatihan mandiri yang diampu oleh para ahli dengan beragam topik dan materi yang singkat. Dengan begitu, guru bisa lebih percaya diri saat mengajar karena memiliki kemampuan dan keahlian khusus di bidang pendidikan.
Diluncurkannya Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar semoga tidak membuat bingung para praktisi pendidikan, terutama yang masih belum melek teknologi. Sebaliknya, guru yang masih belum bisa beradaptasi dengan teknologi bisa mengembangkan kemampuan diri lewat berbagai kursus atau pelatihan yang tersedia di platform Merdeka Mengajar.
*Penulis Adalah Lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




