Terus Tingkatkan Inovasi Sistem Manajemen Online, Mudahkan Layanan Kesehatan Masyarakat

Jakarta (Suara Kalbar) – Berbagai upaya peningkatan layanan yang dilakukan seperti meningkatkan kualitas layanan di Customer Journey dengan fokus mengurangi antrean dengan inovasi sistem manajemen informasi online terus dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam rangka terus meningkatkan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Direktur BPJS Kesehatan, Ali Gufron Mukti dalam Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik Tahun 2021se, mengatakan, BPJS Kesehatan juga melakukan inovasi face recognition dengan teknologi AI Engagement atau keterlibatan masyarakat dan stakeholder dalam mendukung dan mempunyai sense of belonging dengan Program BPJS Mendengar.
“Hingga 30 September 2021 jumlah peserta JKN-KIS sudah mencakup 226,3 juta jiwa atau sekitar 83 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara, survei tahun 2020 menunjukkan bahwa delapan dari 10 peserta JKN-KIS puas dengan layanan BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
BPJS Kesehatan, dijelaskannya juga ikut berperan membantu masyarakat di masa pandemic Covid-19. Di masa awal pandemi, juga, terjadi penurunan pemanfaatan layanan Kesehatan.
“Cakupan Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan hingga September 2021
83,40% dari total jumlah penduduk 226,30 Juta Jiwa. Pada awal Pandemi Covid-19 terjadi penurunan pemanfaatan layanan Kesehatan di FKTP, namun
pemanfaatan menunjukkan tren kenaikan. Sepanjang masa pandemic Covid-19 terjadi 9,3 juta pelayanan telekonsultasi di FKTP,” paparnya.
Senior Staff at University of Indonesia, Faculty of Public Health, Dr. Pandu Riono menambahkan penyediaan kanal layanan adminitrasi peserta tanpa tatap muka Pelayanan kesehatan berbasis teknologi berupa telekonsultasi Dokter FKTP – peserta dan telemedisin.
“Monitoring status kesehatan
peserta JKN kronis oleh FKTP untuk mengontrol kondisi komorbid pada kasus Covid-19,” tuturnya.
Menurutnya display ketersediaan tempat tidur di RS untuk memberikan kepastian pelayanan salah satunya antrian online terintegrasi Mobile JKN dan Faskes untuk memberikan kepastian layanan dan mengurangi antrian di Faskes.
“Untuk display informasi jadwal operasi di Rumah Sakit untuk memberikan kepastian
pelayanan Pengembangan digitalisasi
proses kredensialing serta proses pengajuan dan verifikasi klaim. Tuntutan perkembangan teknologi dan era digitalisasi menjadi peluang inovasi
bagi BPJS Kesehatan untuk terus memberikan kemudahan, kecepatan dan
kelancaran bagi para stakeholders program JKN,” paparnya.
Ditengah kondisi uncertainty saat ini dan masa akan datang, BPJS Kesehatan
selalu berkomitmen untuk memprioritaskan pembayaran klaim JKN kepada
seluruh fasilitas Kesehatan.
“Dukungan dan kolaborasi seluruh stakeholders untuk bersama meningkatkan akses serta kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan dalam rangka sustainabilitas program Jaminan Kesehatan di Indonesia serta dalam upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia,” pungkasnya.