Petani Pinang Pulau Maya Raup Rupiah di Tengah Pandemi
Kayong Utara (Suara Kalbar) – Di tengah pandemi Covid-19, petani di Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong Utara tetap meraup Rupiah dari sektor perkebunan yang banyak dinikmati warga dengan memanfaatkan lahan yang masih kosong untuk menanam pinang, Minggu (3/10/2021).
Pak Long Talip (67), satu diantara warga Dusun Suka Baru Desa Satai Lestari Kecamatan Pulau Maya dengan kesehariannya berkebun pinang yang memiliki luas lahan kurang lebih dua hektir lebih sudah menghasilkan satu bulannya tiga juta sampai enam juta rupiah.
“Alhamdulillah dalam satu dua tahun belakangan ini, buah pinang yang saya jual dalam bentuk basah nya satu bulan sudah mencapai satu setengah ton,”ujar Talip.
Dia menerangkan, itu nilai jual buah yang masih bentuk bulatan atau tidak dikupas atau tidak dikeringkan.
“Kalau dikeringkan dengan jumlah satu setengah ton pinang mungkin mencapai lima juta sampai enam juta Rupiah per bulan,”ujarnya kepada suarakalbar.co.id saat ditemui di Satai Lestari beberapa waktu lalu.
Dari penuturan yang dihimpun suarakalbar.co.id di lapangan beberapa waktu lalu warga Kecamatan Satai Lestari Dusun Sumber Baru warga terlihat sangat antusias untuk mencoba menanam bibit pinang, dengan memanfaatkan lahan yang kosong, mulai dari pinggir halaman rumah hingga ke belakang rumah mereka, bahkan lahan yang sudah ditanam karet pun mereka rela untuk ditebang dengan maksud untuk ditanam bibit pinang.
Di sisi lain Alias Syahroni , Anggota DPRD Dapil II Kecamatan Pulau Maya sosok yang masih terbilang muda itu, dengan penuh semangat, apa yang ia lakukan saat ini untuk terus mengajak masyarakat Pulau Maya di tengah pandemi Covid-19 saat ini untuk giat dalam penanaman pinang.
“Beberapa hari yang lalu saya menghadiri salah satu program TNI POLRI Polsek Pulau Maya Karimata dalam Perkebunan Pinang Tumpang Sari Jagung, dengan moto”Meningkat Ekonomi Masyarakat Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh, yang dihadiri Bapak Kapolres Kayong Utara dan Bupati Citra Duani di Desa Satai Lestari,”katanya di Satai Lestari.
Dalam program tersebut kata Alias, bagaimana masyarakat yang ada di Kecamatan Pulau Maya ini khususnya petani pinang tau yang perkebun pinang Lokal yang ada saat ini bisa kita jadikan Pinang Ungul.
“Menurut saya yang membedakan pinang ungul dan pinang lokal ialah belum bersifikasi, dan saya selaku Anggota DPRD Dapil Pulau Maya terus mendorong ke pemerintah daerah agar pinang yang lokal yang ada di Kecamatan Pulau Maya sudah memiliki sertifikasi,” katanya.
Alias menambahkan saat ini khususnya di Kecamatan Pulau Maya kalau di kakulasi keseluruhan nya dalam satu bulan Kecamatan Pulau Maya bisa menghasilkan kan kurang lebih sekitar tiga puluh ton nilai kering buah pinang dalam satu bulannya.
Ia berharap dalam satu tahun sampai empat tahun kedepannya petani yang ada di Kecamatan Pulau Maya bisa jadi bos, sebab dari lahan pinang yang ia tekuni sejak saat ini beberapa tahun kedepan sudah bisa membuahkan hasil.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





