SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Kubu Raya Kepala BMKG: Kalbar Waspada Cuaca Ekstrim Sepekan Depan

Kepala BMKG: Kalbar Waspada Cuaca Ekstrim Sepekan Depan

Kantor BMKG Supadio Pontianak. SUARAKALBAR.CO.ID/Septa

Kubu Raya (Suara Kalbar) – BMKG Supadio Pontianak memprakirakan wilayah Kalbar akan terjadi banyak hujan lebat lagi pada periode 26 Oktober 2021 setidaknya hingga  1 November 2021.

Maka dari itu masyarakat perlu mewaspadai potensi terjadinya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir terutama pada siang hingga sore hari, terlebih saat ini sebagian besar wilayah Kalbar cukup panas, sehingga diprakirakan pembentukan awan konvektif nanti akan sangat kuat.

Pembentukan awan konvektif yang sangat kuat identik dengan terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang, petir, puting beliung ataupun hujan es.

Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Nanang Buchori menjelaskan jika hujan lebat akan mulai pada  27 Oktober 2021 dan terjadi secara merata.”Kondisi hujan lebat secara merata tersebut diprakirakan terus berlangsung hingga setidaknya tanggal 1 November 2021,” jelasnya.

Bersamaan dengan potensi terjadinya hujan lebat tersebut, diprakirakan pasang air laut juga akan berada pada periode maksimum.

“Pasang air laut di sekitar wilayah Kendawangan Ketapang diprakirakan periode maksimumnya terjadi pada 25 – 27 Oktober 2021 pukul 11.00 WIB – 14.00 WIB. Sementara untuk wilayah sekitar Kota Pontianak periode pasang air laut maksimum akan terjadi pada  27 – 30 Oktober 2021 pukul 12.00 WIB – 15.00 WIB,” tambahnya.

Masyarakat di pesisir barat Kalbar diimbau meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi terjadinya kombinasi banjir akibat hujan lebat dan pasang air laut maksimum.

“Tinggi gelombang antara 1,25 – 2,5 meter Kategori Sedang pada periode tanggal 24 – 31 Oktober 2021 berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kepulauan Anambas, Perairan Barat Kepulauan. Natuna, Perairan Utara Kepulauan. Natuna, Perairan Selatan Kepulauan. Natuna – Pulau. Midai dan Perairan Pulau. Subi – Pulau. Serasan,” paparnya.

Nanang Buchori menambahkan kondisi cuaca ekstrim ke depan ini dipicu oleh aktifnya gelombang atmosfer tropis madden julian oscillation (MJO), suhu muka laut, kelembaban udara di lapisan atas dan sirkulasi angin yang sangat mendukung terbentuknya awan penghujan di Kalbar.

Komentar
Bagikan:

Iklan