Tim Medis RSUD Rubini Ungkapkan Bukan Tanda-tanda Efek Vaksin Covid-19, Viral Video Tangan Keram di Mempawah

Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, dr. David Sianipar, saat menjelaskan kondisi pasien wanita berinisial N saat ditangani tim medis, Kamis (24/6/2021). Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa pasien N mengalami keram tangan karena efek vaksin Covid-19. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra

Mempawah (Suara Kalbar) – Direktur RSUD dr Rubini, dr. David Sianipar, memberikan penjelasan terkait viralnya video seorang wanita yang mengalami keram di tangan–usai dikabarkan menjalani vaksinasi Covid-19, enam hari sebelumnya.

Ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (24/6/2021), David Sianipar menjelaskan, wanita berinisial N, warga Desa Sungai Burung, Kecamatan Segedong itu, memang sempat dirawat di RSUD dr Rubini, pada 22 Juni 2021, pukul 22.30 WIB.

“Yang bersangkutan masuk ke RSUD dr Rubini dibawa oleh pihak keluarga. Dan sehari sebelumnya, pada Senin, 21 Juni, juga masuk ke sini (RSUD dr Rubini) dengan keluhan demam dan muntah, kemudian pasien ditangani dan diijinkan untuk  rawat jalan, sehingga tidak menjalani rawat inap,” kata David.

Saat dibawa untuk kedua kalinya oleh pihak keluarga pada Selasa, 22 Juni, tangan pasien berinisial N, mengalami keram/kaku.

“Ketika diwawancarai tim medis kami, keram tangan itu dialami beberapa jam sebelum masuk rumah sakit. Ia juga mengungkapkan, sempat muntah di rumah, nyeri ulu hati, dan pernah menjalani vaksinasi pada 17 Juni di Puskesmas Rawat Inap Jungkat,” jelas David.

Dari hasil pemeriksaan pada 22 Juni itu, beber David, kondisi pasien berinisial N umumnya baik.

Tanda-tanda vitalnya bagus, yakni sadar, bisa bicara, ada demam dengan suhu tubuhnya 37,8 derajat celcius.

Kemudian, ia ditangani Tim Medis RSUD dr Rubini, diberi infus, obat anti muntah, dan beberapa obat lainnya.

Tak berapa lama di rumah sakit, kondisi pasien membaik. Tangan pasien berinisial N tak lagi keram, ia sudah dapat duduk dan berkomunikasi.

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan komprehensif untuk mencari penyebab tangannya keram, termasuk pengecekan elektrolit, pemeriksaan darah, pemeriksaan paru-paru dan lain sebagainya.

“Dan dari hasil pemeriksaan penunjang itu, terutama terkait dengan demam yang dialami, ada tanda-tanda yang mengarah bahwa bersangkutan kemungkinan mengalami Dengue Fever atau demam berdarah,” paparnya.

Tim Medis RSUD Rubini sempat menawarkan agar dilakukan Swab Test PCR terhadap pasien berinisial N ini, namun pihak keluarga menolak, dan memilih minta pulang. Dengan alasan, tidak ada keluarga yang bisa menjaga.

“Jadi secara umum, kondisi umum pasien ini cukup baik, hanya ada demam, serta dengan kecurigaan Dengue Fever atau DBD. Bahkan saat pulang pada 23 Juni 2021 pukul 17.05 WIB, kondisinya sudah semakin baik,” jelas David lagi.

 

Bukan Tanda-tanda Efek Vaksin Covid-19

Terkait dengan berkembangnya kabar yang bersangkutan mengalami keram tangan karena efek vaksin, David mengungkapkan, berdasarkan data Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) RI, vaksinasi Sinovac umumnya punya gejala yang ringan.

Menurut laporan Komnas KIPI RI, efek vaksinasi Sinovac ada tiga kategori. Pertama, keluhan sifatnya lokal. Misalnya, pegal-pegal, nyeri atau bengkak di bagian lengan yang divaksin.

Kedua, keluhan sistemik, yakni efek menyeluruh di tubuh, seperti demam, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit kepala.

Dan ketiga, reaksi alergi, seperti bentol-bentol atau memerah di tubuh.

“Nah terkait adanya keluhan tangan sampai keram atau kaku yang dialami pasien berinisial N, sejauh ini kami belum pernah mendapat laporan gejala serupa dari Komnas KIPI RI,” tegasnya.

Dan efek vaksin, umumnya tidak memiliki rentang waktu lama dari waktu usai yang bersangkutan menjalani vaksinasi.

Karena itu lah, sesuai aturan baku dalam vaksinasi Covid-19 sekarang ini, setiap peserta diminta menunggu 30 menit untuk menjalani observasi, agar tim medis bisa melihat apa kejadian ikutan atau efek yang timbul usai divaksin.

“Jadi, bercermin dari kejadian keram tangan yang dialami pasien berinisial N, berdasarkan laporan dari Komnas KIPI RI, kami berpendapat, bahwa kejadian tersebut belum dapat dikatakan pasti karena efek samping dari vaksin Covid-19,” tegasnya.

 

Manfaat Vaksinasi

Dalam kesempatan itu pula, Direktur RSUD dr Rubini Mempawah, dr. David Sianipar, menegaskan, vaksinasi Covid-19 sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat.

Jika ada yang sudah dua kali menjalani vaksinasi, kemudian terpapar Covid-19, maka yang bersangkutan cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan yang belum mendapat vaksinasi.

“Terciptanya kekebalan tubuh kita usai divaksin, membuat pasien yang terpapar virus Corona lebih mudah ditangani dan tentu saja lebih cepat sembuh,” pungkasnya.