![]() |
Patroli dan pengawasan jalur tikus diintensifkan untuk cegah masuknya African Swine Fever. SUARAKALBAR.CO.ID/ Agus Alfian |
Entikong (Suarakalbar) – Stasiun karantina pertanian kelas I Entikong mewaspadai masuknya virus African Swine Fever (ASF) ke Indonesia melalui jalur tidak resmi perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Pasalnya, laporan yang diterima, virus yang menjangkiti babi itu, kasusnya ditemukan di Sabah, Malaysia.
“Penyakit ini sudah ada di Sabah, yang berdekatan dengan kita. Itu yang kita harus antisipasi jangan sampai masuk di wilayah kita,” ujar Drh. Astried Violany, Senin (3/5/2021).
Disampaikan Astried, saat ini Malaysia berlakukan lockdown dimana pintu perbatasan Tebedu dengan PLBN ditutup pemerintah Malaysia sejak setahun lalu. Dengan demikian perlintasan barang tidak ada ke perbatasan.
“Sekarang tidak ada masuk barang dari malaysia termasuk produk hewan.akan tetapi jalur tidak resmi yang rawan digunakan menyeludupkan produk hewan salah satunya daging babi,” ungkap Astried.
Untuk mencegah penyeludupan itu, SKP Kelas I Entikong melaksanakan pengawasan dan patroli rutin baik di sayap kiri maupun kanan PLBN Entikong dengan melibatkan TNI-Polri.
Dijelaskan Astried, dampak African Swine Fever tidak kepada manusia secara langsung melainkan kepada hewan babi tersebut.secara ekonomis peternak babi bisa sangat dirugikan dengan ASF itu.
Kalbar sampai saat ini masih bebas dari African Swine Fever,karena upaya pencegahan dini dilakukan stasiun karantina pertanian kelas I dengan meningkatkan pengawasan di sepanjang perbatasan di wilayah kerjanya.
Penulis : Agus Alfian