“Kita harus mengenal siapa calon pemimpin dengan mengetahui visi misi
Staff Divisi Pengembangan dan Penelitian Isu Politik (PPIP) Yogi Permana.
dan apa saja janji dalam kampanye yang dilakukan oleh calon pemimpin,”kata Yogi Permana
Oleh : Yogi Permana
Staff Divisi Pengembangan dan Penelitian Isu Politik (PPIP) Yogi Permana, mengatakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 sempat tertunda yang mana dikarenakan wabah covid-19, kini Pilkada tersebut kembali di lanjutkan melalui peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menjadwalkan Pilkada serentak tahun 2020 pada tanggal 9 Desember 2020.
Mengingat Pilkada serentak kali ini akan dilaksanakan ditengah pandemi yang merupakan sebuah sejarah baru dalam proses demokrasi yang mana Pilkada tersebut akan dilaksanakan berdampingan dengan wabah pandemi covid-19.
Tentunya hal itu semoga tidak menyurutkan semangat masyarakat dalam menyelenggarakan Pilkada.
”Untuk itu, penyelenggaraan Pilkada tahun ini dapat berjalan kondusif sesuai arahan dari pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti social distancing, pakai masker dan cuci tangan, walaupun ditengah kondisi pandemi pilkada diharapkan juga berjalan dengan luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil),” kata Yogi Permana Selasa (1/12/20).
Mengingat dalam hitungan beberapa hari lagi pilkada serentak akan dilaksanakan Yogi harap masyarakat bijak dan cerdas dalam memilih.
“Ya tentu, jangan jadikan pemilihan ini untuk golput. Kita harus mengenal siapa calon pemimpin dengan mengetahui visi misi dan apa saja janji dalam kampanye yang dilakukan oleh calon pemimpin. Kita juga harus tahu juga cara calon pemimpin memperhatikan rakyatnya. Dengan mengetahui siapa calon pemimpin, tentu kita akan yakin dan tidak menyesal dalam menentukan pilihan,”ujarnya.
Selain itu Yogi juga mengajak masyarakat agar tidak mengedepankan pilihan yang berdasarkan agama dan suku melainkan memilih berdasarkan rasionalitas.
“Jelas, saya juga mengajak kepada masyarakat agar dalam menentukan pilihan tidak hanya mengedepankan berdasarkan agama maupun suku, melainkan juga dari kualitas serta kemampuan yang dimiliki. Karena kualitas seorang pemimpin tidak hanya dapat dilihat dari agama maupun sukunya. Dengan begitu kita akan menjadi lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin serta pilihlah pemimpin yang memang sesuai dengan kata hati. Jangan sampai memilih karena ikut-ikutan teman atau bahkan karena mendapat tekanan dari orang lain. Pilihan kita akan menjadi perwakilan aspirasi serta panutan kemajuan rakyat, jadi jangan sampai asal memilih siapa pemimpin kita nanti,”tutupnya.
Penulis adalah Staff Divisi Pengembangan dan Penelitian Isu Politik (PPIP)