Wangkang Dibakar di Mempawah, Arwah Sukses Diantar ke Nirwana
Bakar wangkang replika kapal besar dan pesawat sebagai simbol kendaraan pengantar arwah di Kelenteng Tri Dharma Mempawah | Suarakalbar: Dian Sastra. |
Mempawah (Suara Kalbar)-Ritual Sembahyang Rampas di Kelenteng Tri Dharma Mempawah berlangsung aman, tertib dan lancar, Rabu (02/9/2020) petang. Meski dalam suasana pandemi Covid-19, tak mengurangi makna tradisi turun temurun ini.
Pelaksanaan Sembahyang Rampas yang digelar masyarakat Tionghoa di Kota Mempawah sekitar pukul 17.00 WIB, atau satu jam lebih cepat dari jadwal. Para warga Tionghoa tampak berada di Kelenteng Tri Dharma sejak pukul 15.00 WIB.
Sembahyang Rampas diawali dengan ritual khusus yang digelar singsang. Begitu usai, warga pun berlomba-lomba merebut sesajen yang disusun rapi di atas meja di halaman kelenteng. Dalam hitungan detik, semua habis tak bersisa.
Yang menarik adalah, pembakaran wangkang yang merupakan replika kapal besar dan pesawat terbang. Bakar wangkang juga merupakan ritual puncak sembahyang kubur setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek.
“Begitu api sudah berkobar, saat itu lah arwah-arwah yang ada di bumi sukses kita antarkan ke nirwana. Ini adalah tradisi turun temurun yang telah berlangsung hampir 400 tahun di Kota Mempawah,” kata Ketua Yayasan Tri Dharma Mempawah, Lim Hang Kim.
Pria yang akrab disapa Pak Amak ini selanjutnya mengatakan, wangkang atau replika kapal besar dan pesawat yang dibakar adalah simbol kendaraan yang akan digunakan para arwah untuk kembali dan bertemu dengan leluhur.
Atas terselenggaranya ritual Sembahyang Rampas dan Bakar Wangkang ini, Pak Amak dan pengurus Yayasan Tri Dharma Mempawah, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan yang telah diberikan.
“Terima kasih juga saya sampaikan kepada warga Tionghoa di Mempawah yang telah hadir dan dengan patuh menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.
Penulis : Dian Sastra