Midji Dorong KKR Capai Target Produksi Pangan
![]() |
Gubernur Kalbar Sutarmidji saat Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial Kabupaten Kubu Raya, di Gapoktan Solo Berseri, Desa Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya |
Pontianak (Suara Kalbar) – Terdapat produksi pangan terutama beras yang terealisasi di Kabupaten Kuburaya sekitar 29.000 hektar.
“Kalau rata-rata 1 hektar itu 3 ton dan kalau 2 kali panen bisa 6 ton gabah kering,” ungkap Gubernur Kalbar H Sutarmidji dalam Gerakan Wisata Tanam Padi Milenial Kabupaten Kubu Raya, di Gapoktan Solo Berseri, Desa Parit Keladi, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.
Menurutnya untuk menyemangati Kabupaten Kubu Raya terutama masyarakatnya dalam capaian target, hal tersebut layak dilakukan.
“6 ton itu setara dengan 4 ton beras berarti produksi disini lebih dari 100 ribu ton beras kalau 2 kali panen. Kebutuhan kubu raya untuk 100 ribu itu lebih dari cukup, karena kebutuhan sekalbar itu 546 ribu ton,” katanya.
Menurutnya jika Kabupaten Kubu Raya mencapai 100 ribu ton, Kabupaten Landak juga 100 ribu maka Kalbar bisa surplus pangan.
“Karena Kabupaten Ketapang kemudian Mempawah, Sanggau dan daerah lainnya perkiraan saya kita bisa sampai 800 ribu ton gabah kering giling dan itu setara dengan 600 ribu ton beras dan itu lebih dari cukup,” paparnya.
Lahan pertanian Kabupaten Kubu Raya kurang lebih 30.000 hektar, jika rata-rata 2 kali tanam maka akan menghasilkan paling kurang 100 ribu ton beras.
Dikatakannya, kebutuhan Kalbar mencapai 546.000 ton setiap tahun.
“Kemudian kita tidak punya data tentang luas tanam yang sebenarnya. Selama ini di klaim 529.000 hektar faktanya setelah di verifikasi di lapangan dengan titik koordinat koordinatnya kita cuma punya 217.000 hektar,” urainya lagi
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini juga menurutkan kurang sependapat kalau Kalbar melakukan extensifikasi area tanam. Jika sekarang 1 hektar baru 3 ton gabah kering giling dan mengupayakan bagaimana bisa menjadi 4 sampai 5 ton, kalau bisa mencapai 4 ton gabah kering giling, maka dengan luas 217 hektar kemudian 2 kali tanam berarti 435 ribu hektar.
“Karena kalau 3 ton saja maka akan ada kurang lebih 1,2 juta ton gabah kering giling itu setara dengan 800 ribu ton beras artinya kita sudah surplu. Ini yang terus kita upayakan dan mudah-mudahan Kabupaten Kubu Raya beserta Kabupaten lainnya menjadi pelopor untuk ketidak tergantungan beras dari luar lagi,” pesannya.
Orang nomor satu di Kalbar itu juga berharap agar tahun depan pada akhir Tahun 2020 tidak ada lagi beras luar yang masuk ke Provinsi Kalbar, bahkan Kalbar yang mengirim beras.
“Saya juga meminta Rektor Untan khususnya di Fakultas pertwanian terus mengkaji bibit yang cocok untuk Pengembangan Provinsi Kalbar. Kita semangati kegiatan ini, kenapa melibatkan milenial supaya orang tuanya yang punyah lahan sawah atau lahan tanam itu jangan dijual, dan anak-anaknya nanti bisa melanjutkan sehingga luas lahan tanam padi itu tidak berkurang,” ingatnya.
Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now