SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Deputi Kemenpora: Pemuda Kalbar Sangat Semangat dalam Industri Kreatif

Deputi Kemenpora: Pemuda Kalbar Sangat Semangat dalam Industri Kreatif

Salah satu Hasil Karya Mahasiswa Ekonomi Untan

Pontianak (Suara Kalbar) – Kegiatan pelatihan Kriya 2019 dilaksanakan Kemenpora RI bersama Dispora Provinsi Kalimantan Barat di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak.

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda Kemenpora RI, Djunaidi mengatakan kreativitas pemuda menurut ekonomi kreatif terdapat 16 sektor.

“Lima di antaranya adalah Kriya, Grafika, Fashion, Film,  Music, Kuliner, IT dan lainnya,” ungkapnya kepada wartawan.

Ia meyakini jika para pemuda di Kalimantan Barat sangat kreatif dan sangat semangat  di dalam industri kreatif.

“Minat pemuda untuk maju di industri kreatif ini sangat besar sekali. Tetapi jangan di dalam kreatifitas saja yang di majukan tetapi juga di dalam bidang fashion ataupun di dalam bidang kuliner serta musik pun harus selalu ditingkatkan,” ujarnya mengingatkan.

Ia menjelaskan manfaat dalam memberikan pelatihan kepada puluhan pemuda Kalbar dibidang kriya sehingga nantinya muncul pemuda yang kreatifitas dan terus berinovasi dibidang apa saja.

Kemenpora, dijelaskannya juga telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain seperti PT.Telkom membentuk  pelatihan yang diberi naam DILO ( Digital Innovation Lounge) di Indonesia.

“Terdapat 17 Kota yang ada program DILO ini salah satunya berada di Jakarta yang,” tuturnya.

Para pemuda yang direkrut adalah para siswa, mahasiswa ataupun  organisasi kepemudaan. Anggaran dikeluarkan oleh Kemenpora serta PT. Telkom termasuk memfasilitasi para pemuda  yang berpotensi di bidangnya

“Kami berharap dengan pelatihan kreatifitas pemuda bidang kriya, maka bisa mendorong peserta untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan inovasinya yang tentunya tidak hanya bidang Kriya,” harapnya.

Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Provinsi Kalbar, Julsius Jualang, menambahkan Provinsi Kalbar kaya akan berbagai kerajinan.  Bahkan hingga di pelosok-pelosok yang hingga kini masih banyak yang belum diketahui.

“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, maka para peserta puluhan dari pemuda akan lebih kreatif dan bisa mengajak para pemuda lainnya untuk lebih kreatif salah satunya bidang kriya,” paparnya .

Tutor Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pontianak, Fahmi Kartina mengakui jika ia tengah mengelola ampas tebu, kopi, kelapa, dan kulit durian.

“Sisa bekas olah pakai itu menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis,” tegasnya.

Terhadap kulit durian yang ia olah lantas dijadikan sandal refleksi atau suvenir, dan masih banyak program lainnya sehingga bernilai ekonomis.

“Kami juga menitipkan hasil kerajinan di UMKM Center Kota Pontianak, sehingga bisa menjadi oleh-oleh bagi para tamu yang berkunjung ke Pontianak,” pungkasnya.

Penulis  : Dina Wardoyo

Editor    : Kundori

Komentar
Bagikan:

Iklan