1.870 anak Indonesia sekolah di Sarawak

![]() |
Anak-anak Indonesia yang bersekolah di Sarawak |
Sarawak (Suarakalbar)-Konjen RI Kuching, Yonny Tri Prayitono menyampaikan bahwa berdasarkan data Imigrasi Sarawak pada tahun 2011 hingga 2013 terdapat lebih dari 3000 anak-anak Indonesia yang tidak mendapatkan akses pendidikan di Sarawak.
Baru pada tahun 2016, pemerintah Sarawak mengijinkan pendirian Community Learning Centre (CLC).
CLC sebagai institusi yang memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari pekerja Indonesia yang bekerja di ladang kelapa sawit.
“Pemberian akses pendidikan untuk anak-anak Indonesia merupakan salah satu fokus utama kami di KJRI Kuching, kami tidak mau anak-anak Indonesia tidak bersekolah. Kami berharap dari CLC di Sarawak akan bermunculan SDM-SDM unggul yang dapat membangun Indonesia.” tegas Yonny Tri Prayitono, Kamis (28/8/2019)
Sementara itu Ringgi Perdini Konsul Pensosbud KJRI Kuching menyampaikan, ada 94 guru yang bertugas mengajar di CLC perkebunan sawit. Saat ini di Sarawak terdapat 62 CLC yang memberikan akses pendidikan bagi 1.870 anak-anak Indonesia. Dengan jenjang dari SD hingga SMP.
“Kendala yang dihadapi adalah masih kekurangan guru profesional.” ungkap Ringgi.
Community Learning Centre (CLC) yang ada di Sarawak memiliki 94 orang guru, dimana 23 diantara adalah guru pamong yang digaji oleh perusahaan perkebunan sawit untuk mengajar dengan jenjang pendidikan SMA atau SMK.
94 guru pamong dan 23 guru binaan, sehingga total 117 guru adalah guru bina tenaga pendidik profesional yang didatangkan dari Indonesia.
Diungkapkan Ringgi, tidak semua anak-anak PMI bisa mengakses pendidikan di CLC itu,karena hanya anak-anak yang orangtuanya bekerja pada perkebunan sawit yang bisa bersekolah di CLC itu.
“CLC adalah kerjasama KJRI dengan perusahaan perkebunan sawit untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan termasuk guru,” jelas Ringgi.
Dengan demikian masih banyak anak-anak di Sarawak khususnya dari Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan seutuhnya.
Diharapkan pemerintah Indonesia bisa membuka lagi CLC bagi anak-anak yang berada di luar perkebunan sawit.
Penulis : Agus Alfian
Editor : Dina Wardoyo
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now