SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News YBS nyatakan ikrar bersama Pemilu damai

YBS nyatakan ikrar bersama Pemilu damai

Pontianak (Suara Kalbar) – Pernyataan sikap dan ikrar bersama dalam rangka Pemilu Damai Tahun 2019 saat malam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2570/2019 Yayasan Bhakti Suci di Hotel Aston, Kota Pontianak dilakukan oleh Yayasan-Yayasan yang tergabung pada kelompok Yayasan Bhakti Suci Pontianak.

Empat poin pernyataan sikap yang digaungkan oleh Yayasan Bhati Suci yaitu berkomitmen menciptakan Pemilu 2019 dengan damai, jujur, adil, demokratis, sesuai Undang-Undang (UU) dan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tidak menyebarkan berita hoax, hate speech, provokasi dan menolak keras isu-isu yang memecah belah kerukunan masyarakat Kalimantan Barat.

Ketiga, mendukung penegakan hukum yang berkeadilan terhadap pihak yang menyebarkan berita hoax, hate speech dan hasutan kebencian dalam Pemilu 2019 di semua media.

Dan keempat, menolak dengan tegas tindakan praktek money politic dan black campaign Pemilu 2019.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memberikan respon sangat positif atas deklarasi Pemilu Damai 2019 yang diserukan oleh Yayasan Bhakti Suci Pontianak. Deklarasi bersama ini menurutnya menjadi suatu momentum Tahun Baru 2019 dan Tahun Baru Imlek 2570.

“Deklarasi ini sangat positif karena di Tahun 2018 lalu, Kalbar berhasil melaksanakan Pilkada. Ada 6 daerah Pilkada mulai dari 4 kabupaten, 1 kota dan 1 provinsi. Semua dapat kita selenggarakan dengan aman, lancar, sukses, tentram dan bermartabat. Tentunya ini adalah kerja keras kita semua. Semua berperan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Orang nomor satu di Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar itu menjelaskan terkait pencapaian Pilkada 2018 lalu yang dapat diselenggarakan dengan damai dapat terealisasi kembali pada Pemilu 2019.

“Semoga kita dapat menyongsong Pilpres dan Pileg 2019 dengan lebih sukses, tentram dan bermartabat. Sehingga, Kalbar bisa dinilai sangat baik,” jelasnya.

Kapolda kembali menrangkan pada Tahun 2018 lalu,  Kalbar meraih berbagai prestasi dan selalu mendapat predikat kinerja terbaik nomor satu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama. Predikat itu langsung dinilai oleh Pemerintah Pusat yang diserahkan oleh Presiden Jokowi melalui Menteri Agama Republik Indonesia kepada pimpinan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar.

“Predikat kinerja terbaik dalam pengelolaan kerukunan umat beragama ini harus kita pertahankan dan harus kita gelorakan. Kalbar dengan 17 etnisnya dapat mengelola kerukunannya dengan baik. Sehingga, kita dapat dinilai berkinerja terbaik bersama Jakarta dan Aceh,” harapnya.

Tak hanya itu, Kota Singkawang juga meraih predikat Kota Tertoleransi Se-Indonesia. Iapun berharap kedepan, ada kota dan kabupaten lain di Kalbar yang meraih prestasi seperti Kota Singkawang dalam kaitannya toleransi.

“Pasti bisa kita selenggarakan dan laksanakan bersama, sepanjang kerukunan seperti ini sama-sama kita jaga. Saya yakin pasti bisa. Kalbar sudah teruji kerukunan umat keberagamannya. Warganya sangat santun dan pemaaf,” terangnya.

Melalui kondisi kerukunan yang ada, ia yakin program-program pembangunan yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dapat terwujud sehingga Kalbar bisa bersaing dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

Keamanan, Kapolda menegaskan merupakan kebutuhan dasar dan pokok seluruh masyarakat. Karena tanpa keamanan, kegiatan atau even-even tidak bisa terselenggara dengan baik dan lancar.

“Kita tidak bisa melakukan even-even seperti ini manakala waswas, kekhawatiran dan rasa ketakutan melanda. Kondusifitas kamtibmas di kalbar ini dapat terwujud karena adanya kebersamaan aspek kemanan dan kesejahteraan,” paparnya.

Pada tahun politik 2019, Kapolda berharap perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dapat berjalan aman.  Tentunya, untuk mewujudkan hal itu perlu pengelolaan yang benar dan baik.

“Kalau semua elemen masyarakat sudah menyatu, tidak akan ada yang bisa menggoyahkan. Mari kedepankan nilai-nilai kebhinekaan yang berisi konsep plurarilistik dan multikultural. Itu untuk menyamakan pola pikir dan cara pandang serta pedoman hidup bersama di Indonesia,” katanya.

Kapolda menambahkan bahwa Indonesia khususnya Kalbar memiliki keragaman budaya Otomatis perbedaan merupakan keniscayaan. Etnis suku bangsa di Indonesia merupakan kekayaan negara.

“Kita mesti ingat bingkainya adalah empat pilar yakni UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kerukunan adalah output mengamalkan empat pilar itu. Berkat itu Indonesia menjadi bangsa memiliki karakter, moralitas, berperilaku santun dan berbudaya elegan,” pungkasnya.

Acara dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono, Kasdam XII/Tanjungpura Brigjen TNI Alfret Denny D Teujeh, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, Dandim 1207/BS Pontianak Letkol Arm Stefie Jantje Nuhujanan, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Frokompinda) Kalbar, Kepala Yayasan Bhakti Suci Pontianak Tjioe Kui Sim alias Mr Hasim, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh pemuda, masyarakat Tionghoa dan undangan lainnya.

Penulis  : Dina Wardoyo

Editor.   : Kundori

Komentar
Bagikan:

Iklan