SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Dinik Diduga Menderita Asiter di Evakuasi ke RSUD Landak

Dinik Diduga Menderita Asiter di Evakuasi ke RSUD Landak

Landak (Suara Kalbar)- Dinik yang diviralkan di media sosial sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setelah dijemput oleh tim Puskesmas Meranti bersama Polsek Meranti Sabtu (07/7), penjemputan dibantu oleh warga.

Dinik sedang terkapar dengan kondisi bagian tubuhnya yang tidak normal saat tim datang untuk membawanya di Puskesmas Meranti.

Setelah berkomunikasi dengan Kepala Puskesmas dan tim akhirnya Dinik bersama suami dan keempat anaknya ikut dibawa ke Puskesmas Meranti.

Karena kondisi tubuh yang tidak sehat dan medan yang menuju rumah tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, tim memutuskan untuk menggontong Dinik dengan perjalanan kaki kurang lebih 8 km.

Setelah sampai di Puskesmas Dinik mendapat perawatan langsung.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Dokter Yohanes Silih, Endol mengalami penumpukan cair di rongga perut secara tidak normal.

“Saya sudah lakukan pemeriksaan. Jelas ini bukan kanker. Pasien atas nama Dinik mengalami penumpukkan cairan pada rongga perutnya secara tidak normal atau yang dikenal dengan sebutan Asiter,” ujar Yohanes

Setelah dilakukan pemeriksaan, Kepala Puskesmas Meranti Kamisius Urip menerangkan bahwa selanjutnya pasien dirujuk ke RSUD Landak.

“Pasien ini sebentar lagi langsung dirujuk ke RSUD Landak dengan biaya ditanggung oleh BPJS. Pasien ini sudah dirujuk beberapa kali di Rumah Sakit dengan BPJS. Sebenarnya hal ini tidak terjadi kalau keluarga padien tetap aktif dan konsultasi di Puskesmas,” terang Kamisius Urip.

Suami Dinik membenarkan bahwa istrinya pernah di rawat di dua rumah sakit berbeda melalui rujukan Puskesmas Meranti.

“Benar, tahun 2017 istri saya dirujuk ke RS. Serukam dan RS. di pernah berobat di Rumah Sakit Bengkayang. Saya benar khilaf untuk yang terakhir ini. Bukan saya membiarkan tapi karena keterbatasan saya makanya tidak memberitahu puskesmas lagi. Memang ditanggung BPJS selama berobat, tapi biaya ojek dan makan kalau konsultasi saya tidak ada,” terang Endol

Ia memantah postingan di media sosial yang menyebutkan dirinya kerja diluar sehingga seolah keluarganya terlantar.

“Saya selalu bersama keluarga saya. Saya tidak meninggalkan istri dan anak saya. Walau keadaan seperti ini tapi kami selalu hidup bersama,” ucap endol

Kepala Desa Tahu, Kristolus Saidi mengatakan pemerintahan Desa Tahu keluarga Endol dan Dinik mendapat perhatian.

“Saya akan terus membantu dan melengkapi administrasi yang diperlukan seperlunya untuk proses pengobatan Dinik. Keluarga ini selalu jadi perhatian pemerintah, tahun 2013 mereka dapat rumah KAT, lengkap BPJS,” ujar Kristolus Saidi.

Kapolsek Meranti, Ipda Asep Tabroni menghimbau masyarakat Meranti jika butuh bantuan medis supaya tetap aktif konsultasi di Puskesmas.

“Nikmatilah layanan yang tersedia di Puskesmas. Kalau sakit jangan ada yang diam-diam datang ke puskesmas langsung. Masyarakat juga harus saling memperhatikan di kampung,” ujar Asep.

Penulis: Iman Ceriawan Gulo

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan