379 Meteran Air Digondol Maling, Pelanggan PDAM Tirta Khatulistiwa Merugi Rp 166 juta
Pontianak (Suara Kalbar) – Maraknya kasus pencurian meteran air beberapa waktu lalu tak hanya merugikan masyarakat, namun juga pihak PDAM.
Setidaknya, 379 meteran air pelanggan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa dikabarkan hilang digondol maling.
Ratusan meteran air tersebut hilang sejak Januari hingga Maret 2022 dan terjadi merata di setiap kecamatan di Kota Pontianak.
Direktur Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa,Wawan Hari Purnomo, menjelaskan hilangnya ratusan meteran air milik pelanggan berdasarkan data dari setiap kantor wilayah.
“Jika dihitung total, maka kerugian pelanggan akibat pencurian meteran air mencapai Rp 166.760.000. Sebab biaya pergantian meteran air baru menjadi tanggungan pelanggan yang harganya Rp 440 ribu per meteran air,” ungkap Wawan.
Selain itu, Wawan menjelaskan, akibat pencurian meteran ini, air terbuang secara percuma. Pada akhirnya, turut menjadi kerugian bagi Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa.
Terlebih, tambahnya, pada 2022 peningkatan pencurian meteran air milik pelanggan.
“Kejadian kehilangan meteran air sebenarnya sudah sejak lama terjadi. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2021, maka terjadi peningkatan kasus pencurian di tahun 2022,” paparnya.
Umumnya, kehilangan terjadi pada rumah warga yang terletak di pinggir jalan raya dan rumah kosong, dan pencuri beraksi pada malam hari.
Wawan menyebut, komponen yang dicuri dari meteran air adalah adanya kandungan kuningan. Tiga kuningan beratnya bisa mencapai satu kilogram.
Wawan mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan ikut membantu mengamankan meteran air tersebut.
“Salah satu cara untuk mengamankan meteran masing-masing adalah dengan membuat pengaman dari besi. Sekali lagi, jika meteran air hilang, itu menjadi tanggung jawab pelanggan,” pungkasnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




