BWI Kota Pontianak Gelar Bimtek untuk Tingkatkan Kompetensi Nazhir
Pontianak (Suara Kalbar) – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kota Pontianak menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi bagi para Nazhir (pengelola wakaf) se-Kota Pontianak Tahun 2025.
Acara yang berlangsung di Hotel Maistra ini dibuka secara resmi oleh Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, perwakilan dari Bank Indonesia Kalimantan Barat, perwakilan Polda Kalbar, jajaran Kementerian Agama Kota Pontianak, serta para kepala KUA dan puluhan nazhir se-Kota Pontianak.
Walikota Edi Kamtono menekankan wakaf bukan hanya sekadar ibadah sosial, tetapi juga merupakan instrumen penting dalam ekonomi umat yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa nazhir dituntut untuk memiliki kompetensi, integritas, dan profesionalisme tinggi dalam mengelola aset wakaf.
Edi Kamtono juga menyoroti berbagai permasalahan di lapangan, terutama terkait legalitas dan kelengkapan surat-menyurat aset wakaf.
“Banyak yang memberikan asetnya untuk diwakafkan tapi kadang surat-menyuratnya tidak lengkap… Ini yang bisa menimbulkan persoalan di kemudian hari,” ujarnya.
Ia berharap Bimtek ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan aset wakaf agar lebih berkelanjutan dan bermanfaat, baik secara manfaat langsung maupun ekonomi.
Pemerintah Kota Pontianak, lanjutnya, berkomitmen untuk terus mendukung pengelolaan wakaf, antara lain melalui kemudahan proses perizinan IMB untuk rumah ibadah dan alokasi dana hibah tahunan untuk pembangunan masjid, surau, serta pondok pesantren.
Isu keterbatasan lahan pemakaman di Kota Pontianak juga disinggung. Walikota menjelaskan bahwa Pemkot sedang dalam proses pembebasan lahan baru untuk pemakaman umum di beberapa kecamatan, seperti Pontianak Utara dan Barat, mengingat sebagian besar lahan pemakaman yang ada saat ini merupakan lahan wakaf.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Bimtek dan rangkaian sosialisasi yang telah dilakukan BWI di enam kecamatan sebelumnya. Ia mendorong para nazhir untuk segera mengurus sertifikasi tanah wakaf, terutama untuk masjid, yang menurutnya datanya masih rendah.
Satarudin mengingatkan janji pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk menyediakan loket khusus yang gratis bagi pengurusan sertifikat wakaf. Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan,
Ketua Panitia, Prof. Dr. H. Zainudin, S.Ag., M.A., melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 100 perwakilan nazhir.
Tujuannya adalah untuk memberi semangat baru, berdiskusi, dan mencari solusi atas persoalan perwakafan. Ia memaparkan berbagai program yang telah berjalan, termasuk sosialisasi percepatan sertifikasi dan pendataan aset wakaf.
“Kami sedang membuat data… Insyaallah kami laporkan 100 sertifikat yang terkumpul nanti kami akan sampaikan kepada Pak Ketua DPRD dan kepada Pak Wali sebagai laporan kami,” jelas Zainudin.
Acara pembukaan Bimtek ini diakhiri dengan penyerahan plakat penghargaan kepada Walikota, Ketua DPRD, dan tamu undangan lainnya, serta dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebelum masuk ke agenda penyampaian materi dari BWI Provinsi Kalimantan Barat , Bank Indonesia dan Kakanwil Kemenag Kalbar.
Penulis: Fadhil/r
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




