Zulfydar Dorong Pemerintah Lebih Responsif terhadap Aspirasi Mahasiswa dan Masyarakat

Pontianak (Suara Kalbar) – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar, mendengarkan berbagai aspirasi dari para mahasiswa dalam kegiatan Diskusi Interaktif bertema Peran Mahasiswa sebagai Perpanjangan Aspirasi Rakyat yang juga dirangkaikan dengan kegiatan reses.
‎
‎Ketua Fraksi PAN DPRD Kalimantan Barat ini menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai ruang komunikasi dua arah antara mahasiswa dan wakil rakyat. Menurutnya, mahasiswa memiliki peran penting dalam menyampaikan suara masyarakat secara langsung kepada lembaga legislatif.
‎
‎“Hari ini saya mendengar berbagai aspirasi dari mahasiswa. Kebetulan beberapa waktu lalu saya juga sempat bertemu dengan rekan-rekan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Pontianak, dan ada banyak hal yang mereka sampaikan. Yang paling penting adalah memperbarui (update) apa saja yang pernah mereka pertanyakan saat melakukan aksi unjuk rasa tempo hari,” jelas Zulfyda, Selasa (21/10/2025).
‎
‎Zulfydar menambahkan, salah satu topik yang menjadi perhatian mahasiswa adalah persoalan daerah perbatasan di Kalimantan Barat, terutama terkait wilayah blank spot atau daerah yang belum tersentuh jaringan komunikasi dan pembangunan memadai.
‎
‎“Ada beberapa aspirasi yang berkaitan dengan perbatasan, misalnya mengenai daerah blank spot. Mahasiswa ingin tahu seperti apa pemerintah menyikapi hal tersebut. Mereka juga menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap daerah perbatasan agar semakin kuat dan seimbang dengan wilayah lainnya,” ungkapnya.
‎
‎Ia menilai, sinergi antara pemerintah dan DPRD sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat, terutama di wilayah perbatasan yang masih tertinggal dari segi infrastruktur dan akses informasi.
‎
‎“Diperlukan kerja sama yang tidak hanya berdasarkan pengetahuan anggota dewan saja, tetapi juga inisiatif dari pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan di lapangan. Itu menjadi perhatian utama dari mahasiswa yang hadir hari ini,” ujarnya.
‎
‎Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyebut bahwa dialog dengan mahasiswa bukanlah hal baru. Selama ini DPRD Kalbar kerap menerima aspirasi dari berbagai kelompok organisasi kepemudaan (OKP) dan mahasiswa.
‎
‎“Kami selalu memperhatikan setiap pertanyaan dan masukan yang disampaikan, dan ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya juga ada mahasiswa dari kelompok OKP lain yang datang menyampaikan aspirasi untuk diperjuangkan di ruang publik,” terang Zulfydar.
‎
‎Ia menilai pertemuan kali ini berjalan dinamis dan produktif, karena mahasiswa tidak hanya menyampaikan kritik, tetapi juga meminta penjelasan terkait hasil kerja DPRD dan tindak lanjut dari aspirasi yang sebelumnya telah mereka sampaikan.
‎
‎“Sangat menarik. Mereka memanfaatkan pertemuan ini untuk meminta pembaruan informasi tentang apa saja yang sudah dikerjakan oleh DPRD Kalbar bersama pemerintah. Misalnya, setelah aksi demo yang mereka lakukan beberapa waktu lalu, kami langsung menggelar pertemuan dengan Wakil DPR RI. Hasil dari pertemuan itu juga sudah ditindaklanjuti, baik oleh pemerintah maupun oleh DPR RI sendiri,” kata Zulfydar.
‎
‎Sementara itu, perwakilan mahasiswa dari Universitas Panca Bhakti, Chairul, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan anggota DPRD dalam menampung aspirasi mahasiswa secara langsung.
‎
‎”Ini merupakan bentuk nyata bagaimana kami sebagai mahasiswa dapat menyampaikan aspirasi secara langsung kepada anggota dewan yang menjadi perwakilan rakyat. Apa yang kami sampaikan hari ini sebenarnya mewakili lidah masyarakat,” tutur Chairul.
‎
‎Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal berbagai isu yang berkembang di masyarakat agar tetap mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun legislatif.
‎
‎“Harapannya ke depan, ketika ada isu di masyarakat, kami akan terus mengawal agar aspirasi tersebut benar-benar sampai ke anggota dewan untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya.
‎