SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Bappenas Dorong Petani Milenial Kembangkan Pertanian Berbasis Teknologi

Bappenas Dorong Petani Milenial Kembangkan Pertanian Berbasis Teknologi

Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI Frans B.M Dabukke (ketiga kanan), bersama Presiden Direktur Syngenta Indonesia Eryanto (ketiga kiri) dan pejabat lainnya dalam Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton di Subang, Jawa Barat, Sabtu (4/10/2025). ANTARA/Harianto

Jakarta (Suara Kalbar)- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian modern berbasis smart precision agriculture. Upaya ini dinilai penting untuk mempercepat swasembada pangan sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Tenaga Ahli Kementerian PPN/Bappenas RI, Frans B.M. Dabukke, menilai keterlibatan petani milenial menjadi kunci regenerasi di sektor pertanian. Menurutnya, kehadiran generasi muda mampu menghadirkan inovasi berkelanjutan dan menjadikan pertanian lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Saya pikir kalau milenial smart precision agriculture itu sudah biasa. Mudah-mudahan ini jadi peluang buat petani milenial untuk memberi layanan, mengembangkan layanan pertanian yang lebih modern, precision smart agriculture,” kata Frans saat menghadiri Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton yang digelar Syngenta Indonesia di Subang, Jawa Barat, Sabtu.

Dalam kegiatan yang digelar di Lapangan Stadion Perjuangan, Compreng, Subang, yang dihadiri ratusan petani, Frans menyaksikan langsung penggunaan teknologi drone untuk penebaran benih padi, yang menurutnya harus menjadi standar baru dalam pertanian modern yang dikelola oleh generasi milenial.

 

Menurut Frans, pertanian berbasis teknologi presisi bukanlah hal asing bagi generasi muda, justru menjadi peluang besar bagi petani milenial untuk mengembangkan layanan pertanian yang lebih modern, inovatif, dan produktif.

Ia menegaskan momentum itu diharapkan dapat meningkatkan semangat petani untuk mencapai produktivitas lebih tinggi, tidak hanya berhenti di 10 ton per hektare, tetapi mampu menembus hingga 14 ton.

Bappenas juga menekankan pentingnya replikasi dan perluasan komunitas pertanian berbasis teknologi modern agar semakin banyak petani, khususnya generasi milenial, terlibat aktif dalam pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Mudah-mudahan ini jadi dukungan ke depan, bagaimana komunitas seperti ini bisa dapat kita replikasi, kita bentuk lebih banyak lagi,” tuturnya.

Baginya dengan teknologi digital, petani milenial mampu mengoptimalkan pemetaan lahan, pemupukan, hingga pengendalian hama, sehingga produktivitas pertanian semakin efisien. Hal itu juga dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia.

 

Dia juga menyoroti keberadaan Komunitas Generasi Petani Muda untuk Negeri (GenAgri) yang telah beranggotakan lebih dari 2.000 petani milenial. Komunitas yang dibentuk oleh Syngenta Indonesia ini diharapkan menjadi wadah penting bagi lahirnya petani masa depan Indonesia.

Melalui dukungan teknologi dan pendekatan pertanian modern, GenAgri diyakini mampu melahirkan generasi petani yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.

Sumber: ANTARA

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan