Penutupan Muharram Bahagia 1447 H, Wujud Kepedulian dari Kalbar untuk Indonesia

Pontianak (Suara Kalbar)- Rangkaian kegiatan “Muharram Bahagia” yang digelar Masjid Ismuhu Yahya dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah telah resmi berakhir. Selama lebih dari dua pekan, berbagai program sosial, keagamaan, dan kemanusiaan sukses dilaksanakan, menjangkau ribuan penerima manfaat di berbagai daerah di Indonesia.

“Perayaan Muharram rutin dilakukan di Masjid Ismuhu Yahya. Hanya saja, tahun ini ada yang berbeda. Biasanya hanya melibatkan warga sekitar Kabupaten Kubu Raya. Tahun ini kita luaskan ke beberapa daerah di Indonesia”, kata Ketua panitia Muharram Bahagia, Ridho Rizki Hidayatullah, Minggu (20/07/2025).

Acara yang sydah dimulai sejak tanggal 7 Juli di Kawasan Masjid Ismuhu Yahya yang dibuka langsung oleh Kepala Desa Parit Baru, Musa. Beragam lomba diadakan seperti shalawatan, hafalan Al-Qur’an, saprahan hingga program membahagiakan 500 anak yatim. Puncaknya Sunatan Massal Anak Sholeh sebanyak 1000 anak dan Festival Kuliner yang di adakan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat dari tanggal 18-20 Juli 2025 lalu.

“Sesuai dengan tagline kita Muharram Bahagia, di tahun baru ini menghadirkan kebahagiaan dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga pengeola pondok dan pengurus masjid lewat program wakaf sumur bor”, tambah Ridho.

Kegiatan Muharram Bahagia merupakan bentuk komitmen Masjid Ismuhu Yahya menebarkan kebermanfaatan bagi masyarakat serta menjalankan fungsi pilar Baitulmaal dan kegiatan ini juga pembuka jalan untuk silahturahmi dengan pemerintah setempat.

“Atas nama panitia Muharram Bahagia dan manajemen Masjid Ismuhu Yahya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membersamai kami. Mulai dari para donatur Surgakan Indonesia dengan Al-Qur’an (SIDAQ), Bank Syariah Indonesia (BSI) Pontianak, Boejang Group, Amanah Bakso, Telkomsel, Al-Akram, Rumah Hijrah, Amanina Snack & Catering, Yahya Mart, KPM, Relawan SIDAQ, BKKBN Provinsi Kalbar, para tokoh masyarakat, serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya untuk Bapak Gubernur Kalimantan Barat yang sudah meminjamkan tempat. Tanpa keterlibatan semua pihak, kebahagiaan ini tidak akan pernah sampai ke ribuan penerima manfaat yang hadir dalam kegiatan ini,” ujar Ridho.

Ia menjelaskan rangkaian Muharram Bahagia tahun 2025. Pertama, Sunatan Masal Anak Sholeh (SMASH) untuk 1.000 Anak. Tahun-tahun sebelumnya hanya 100 anak disunat, tahun ini target dinaikkan menjadi 1.000 anak yang dikhitan gratis selama 3 hari penuh. Kegiatan ini didukung oleh BKKBN Provinsi Kalbar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Kedua, Qur’an Untuk Indonesia (QUI), program penyaluran mushaf Al-Qur’an hasil titipan para donatur untuk masjid, pesantren, dan TPQ. Total 11.000 mushaf Al-Qur’an disalurkan dengan rincian 5000 Al-Qur’an ke Kota Makassar dan 6000 Al-Qur’an di Kabupaten Kubu Raya.

Ketiga, Sedekah Air Bersih. Spesial Muharram tahun ini, disalurkan 18 titik sumur bor ke berbagai wilayah: Bandung, Sukabumi, Lombok, Sulawesi Selatan, dan Kubu Raya.

Keempat, Program Yatim Bahagia. Menghadirkan 500 anak yatim ke Masjid Ismuhu Yahya, mereka menikmati momen kebahagiaan, dongeng inspiratif, makan bersama, bingkisan, dan doa bersama untuk orang tua asuh serta seluruh donatur.

Kelima, Festival Kuliner UMKM. Event baru tahun ini sebanyak 50 pelaku UMKM lokal berpartisipasi, menghadirkan ragam makanan dan produk lokal saat berlangsungnya sunatan massal di halaman Pendopo Kantor Gubernur Kalbar.

Keenam, Lomba Anak Sholeh. Ajang unjuk bakat anak-anak dalam hadrah sholawat, pengetahuan Al-Qur’an, dan hafalan. Sebuah ruang positif untuk memupuk kecintaan anak pada agama dan masjid.

“Seluruh rangkaian acara dapat terselenggara karena kontribusi dari orang baik Sahabat SIDAQ di seluruh Indonesia. Kami mengajak seluruh masjid dan lembaga dakwah di Indonesia untuk saling support dalam program kepedulian dan kebaikan. Mari berkolaborasi menyebarkan kebaikan, memperjuangkan kesejahteraan umat, dan mencetak lebih banyak generasi Qur’ani untuk generasi Indonesia emas”. tutup Ridho.

Penulis: Meriyanti