Penyuntikan hingga Manajemen Pasien, Apa Saja Keterampilan Praktis yang Diajarkan di Akper?

Suara Kalbar – Pendidikan di akademi keperawatan atau akper tentu dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi perawat profesional yang kompeten dan terampil. Untuk mencapai hal tersebut, akademi keperawatan tentunya mengajarkan berbagai keterampilan keperawatan.

Salah satu aspek penting dari pendidikan keperawatan adalah pembelajaran keterampilan praktis. Sebab, keterampilan praktis akan digunakan langsung di lapangan ketika merawat pasien maupun dalam manajemen perawatan di lingkungan medis. Adapun, keterampilan praktis ini mulai dari keterampilan dasar seperti penyuntikan hingga kemampuan manajemen pasien yang lebih kompleks, semuanya diajarkan secara mendalam di Akper.

Lalu, apa saja keterampilan praktis yang diajarkan di akademi keperawatan. Berikut adalah keterampilan-keterampilan praktis yang diajarkan kepada mahasiswa di Akper dan bagaimana keterampilan tersebut membekali mereka untuk menjadi perawat yang efektif di dunia kerja.

1. Keterampilan Penyuntikan

Salah satu keterampilan paling dasar dan penting yang harus dikuasai oleh setiap perawat adalah penyuntikan. Penyuntikan adalah prosedur yang untuk memberikan obat atau cairan ke dalam tubuh pasien melalui jarum suntik.

Di Akper, mahasiswa diajarkan berbagai teknik penyuntikan. Contohnya seperti penyuntikan intramuskular, subkutan, dan intravena. Selain itu, mahasiswa tidak hanya belajar bagaimana melakukan penyuntikan dengan benar secara teknis. Sebab, mereka juga belajar bagaimana mempersiapkan pasien sebelum penyuntikan, memantau reaksi setelah penyuntikan, serta memastikan bahwa prosedur dilakukan dengan steril untuk mencegah infeksi.

2. Perawatan Luka dan Penjahitan

Perawatan luka adalah keterampilan lain yang sangat penting bagi perawat. Mahasiswa Akper dilatih dalam prosedur perawatan luka. Adapun, prosedur perawatan luka meliputi membersihkan luka, mengganti balutan, hingga menangani luka yang lebih serius seperti luka bakar atau luka bedah.

Selain itu, dalam kasus tertentu, perawat juga harus mampu melakukan penjahitan (suturing) pada luka. Meskipun penjahitan sering kali dilakukan oleh dokter, perawat diharapkan memiliki keterampilan ini. Tentu, ini supaya perawat dapat membantu dalam situasi darurat atau dalam tindakan perawatan yang memerlukan keahlian ini.

3. Pemberian Obat secara Oral dan Intravena

Pemberian obat adalah salah satu tugas rutin yang dilakukan oleh perawat. Di Akper, mahasiswa diajarkan bagaimana memberikan obat kepada pasien secara oral (melalui mulut) maupun intravena (melalui pembuluh darah). Keterampilan ini sangat penting untuk memastikan bahwa obat-obatan yang diberikan aman dan efektif untuk pasien.

Calon perawat juga belajar bagaimana memastikan dosis obat yang diberikan tepat dan sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Tidak hanya itu, mahasiswa juga diajarkan untuk memantau reaksi pasien setelah pemberian obat, serta menangani situasi apabila terjadi reaksi alergi atau efek samping.

4. Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah adalah prosedur yang sering dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan. Mahasiswa keperawatan dilatih untuk mengambil darah dari pasien dengan teknik yang benar dan steril. Selain itu, mereka juga diajarkan cara mempersiapkan peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel darah dan cara menyimpan serta mengirim sampel tersebut ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut.

Penguasaan teknik ini sangat penting karena pengambilan sampel darah adalah bagian dari proses diagnosis yang dilakukan pada pasien. Kesalahan dalam prosedur ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien atau bahkan hasil yang tidak akurat.

5. Penggunaan Alat Kesehatan

Sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari, perawat harus mampu menggunakan berbagai macam alat kesehatan. Di Akper, mahasiswa diajarkan cara menggunakan alat-alat seperti stetoskop, tensimeter, oksimeter, dan berbagai alat monitor vital lainnya. Mereka juga diajarkan cara memeriksa tanda-tanda vital pasien, seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan tingkat oksigen dalam darah.

Selain itu, penggunaan alat-alat yang lebih canggih seperti alat monitor jantung (EKG) atau ventilator mekanik juga diperkenalkan kepada mahasiswa di tingkat lanjut. Menguasai penggunaan alat-alat ini penting untuk mendukung diagnosis dan perawatan yang tepat terhadap pasien.

6. Manajemen Pasien

Selain keterampilan klinis, manajemen pasien adalah keterampilan praktis yang sangat penting dalam dunia keperawatan. Perawat bertanggung jawab untuk mengelola perawatan pasien. Adapun, manajemen pasien ini termasuk merencanakan perawatan, mencatat perkembangan kondisi pasien, dan berkoordinasi dengan dokter serta tenaga medis lainnya.

Mahasiswa di Akper dilatih untuk mengelola informasi pasien dengan baik, mengatur jadwal perawatan, dan memastikan bahwa setiap aspek perawatan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan standar yang berlaku. Keterampilan manajemen pasien ini membantu mahasiswa mempersiapkan diri untuk menangani berbagai situasi yang terjadi di lingkungan medis yang sibuk, serta memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang terbaik.

Pendidikan di Akper membekali mahasiswa dengan berbagai keterampilan praktis yang sangat diperlukan dalam dunia keperawatan. Keterampilan ini mulai dari keterampilan dasar seperti penyuntikan dan perawatan luka, hingga keterampilan manajemen pasien dan penanganan gawat darurat, semua ini dirancang untuk memastikan bahwa lulusan Akper siap menghadapi tantangan di dunia kerja.

Dengan latihan intensif dan bimbingan dari tenaga pengajar yang berpengalaman, mahasiswa Akper tidak hanya belajar bagaimana merawat pasien dengan tepat, tetapi juga bagaimana bekerja secara profesional dan efisien dalam tim medis yang dinamis.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS