Kesbangpol Sintang Sebut Banjir Menjadi Salah Satu Hambatan Pelaksanaan Pemilu 2024

Sintang (Suara Kalbar) – Pemkab Sintang gelar rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Sintang untuk pemilu 2024. Bencana banjir jadi salah satu pembahasan serius.

Kusnidar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa salah satu yang harus diantisipasi dalam pelaksanaan pemilu 2024 adalah bencana banjir dan luasnya wilayah Kabupaten Sintang.

“Sampai saat ini proses pemilu di Kabupaten Sintang masih aman. Banjir yang terjadi memang akan sangat mengganggu distribusi logistik di lokasi yang jauh dan terkena banjir. Banjir juga bisa membuat masyarakat enggan pergi ke TPS. Pasca pemilu juga ada tantangannya yakni mengembalikan logistik ke kecamatan dan kabupaten,” kata Kusnidar Rabu, (17/1/ 2024).

Lebih lanjut, menurut Kusnidar, banjir juga bisa membuat terjadinya pemindahan lokasi TPS yang bisa juga menimbulkan konflik karena kesalahpahaman. Maka dari itu bencana banjir yang sedang terjadi saat ini harus diantisipasi dengan baik.

Selain itu beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah penyebaran berita palsu atau hoax dan money politic yang sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu masalah yang perlu disikapi karena merusak demokrasi.

“Membudayanya money politic bisa membuat orang yang punya potensi namun tidak punya modal, enggan untuk terjun ke dunia politik. Kami sudah keliling ke 13 kecamatan untuk memberikan pendidikan politik. Jumlah pemilih pemula juga banyak di Kabupaten Sintang ini, ”terang Kusnidar.

Meski begitu, dia menuturkan selama 2023, Kabupaten Sintang dalam keadaan aman dan damai. Potensi konflik mampu kita redam dengan baik. Dia pun berharap tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Sintang pada pemilu 14 Februari 2024 bisa meningkat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS