SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Dampak El Nino, Produksi Beras di Indonesia Terganggu

Dampak El Nino, Produksi Beras di Indonesia Terganggu

Petani memanen padi di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, pada 7 Juni 2023. (Xinhua/Bram Selo).

Suara Kalbar– Fenomena El Nino ekstrem di Indonesia telah mengganggu produksi beras di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara tersebut, yang terpaksa melakukan impor untuk mengamankan stok dalam negeri.

Dilansir dari Kantor Berita Xin Hua bahwa kekeringan berkepanjangan yang mengakibatkan rendahnya produksi beras mendorong harga beras melambung tinggi, hal ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Yanto, pemilik warung tegal (warteg), warung makan yang menjual aneka makanan murah, di Jakarta Timur, mengatakan, keuntungan usahanya menurun drastis sejak Agustus lalu.

Karena sebagian besar pelanggannya adalah masyarakat kelas bawah, dia mengaku tidak bisa menaikkan harga jual. Dia akhirnya memilih mengurangi porsi nasi yang disajikannya kepada pelanggan.

“Saya punya banyak pelanggan karena saya menjual makanan murah. Kalau saya menaikkan harga, mereka akan pergi. Namun meski saya sudah mengurangi porsinya, itu tidak terlalu membantu. Saya kehilangan keuntungan sekitar 1 juta rupiah setiap bulannya,” ujar Yanto kepada Xinhua, pada Kamis (2/11/2023).

Fenomena El Nino yang kuat biasanya juga menyebabkan berkurangnya curah hujan bagi tanaman yang memerlukan banyak air. Hal ini khususnya terjadi di Asia, di mana nasi merupakan makanan pokok bagi kebanyakan orang.

Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso, Rabu (1/11/2023), mengatakan kepada media setempat bahwa pasokan gabah pada akhir tahun ini masih jauh dari kebutuhan penggilingan nasional. Tidak dapat dipungkiri, beberapa tempat penggilingan memilih menghentikan produksi sampai pasokan kembali normal.

Masa kelangkaan beras juga diperkirakan akan lebih lama dari biasanya. Akibatnya, tingginya harga beras akan semakin lama dirasakan masyarakat, kata Alimoeso.

Arief Prasetyo Adi, Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia (RI), mengonfirmasi pada pertengahan Oktober lalu bahwa dampak El Nino mengurangi produksi beras Indonesia sebesar 1,2 juta ton, dari target produksi tahun ini sebesar 30 juta ton.

Produksi beras yang terganggu juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya laju inflasi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) RI, indeks harga konsumen tercatat mencapai 2,56 persen secara tahunan (year on year) pada Oktober, naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,28 persen, yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok seperti beras.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan