Truk Tabrak Jembatan di Wajok Hulu, Tumpahan CPO Cemari Parit Sepanjang 1 Kilometer
![]() |
| Truk tangki pengangkut CPO yang menabrak pagar jembatan menimbulkan persoalan baru, yakni tumpahan minyak yang masuk dan mengalir ke parit pemukiman warga di Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist |
Mempawah (Suara Kalbar) – Semakin sering terjadinya kecelakaan
lalu lintas di Jembatan Sungai Durian, Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat,
disesalkan banyak pihak.
Tidak terkecuali Rusli Abdullah, Tokoh Masyarakat Desa Wajok
Hulu, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mempawah.
“Sampai kapan jembatan itu berhenti “memakan” korban? Apakah
tidak ada solusi pencegahan agar kecelakaan tidak berulang-ulang terjadi?”
tanyanya saat dihubungi suarakalbar.co.id, Jumat (18/12/2020).
Ia lantas meminta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XX
Pontianak dan pelaksana pekerjaan jembatan agar segera menambah penerangan dan
rambu-rambu yang memadai.
“Sejak ada pengendara sepeda motor yang meninggal kemarin,
warga berinisiatif memasang lampu penerangan jalan. Itu tidak masalah bagi
warga. Yang penting jangan lagi ada korban,” kata mantan Anggota DPRD Mempawah
ini.
Yang perlu dilengkapi lagi di sekitar jembatan adalah, rambu-rambu
atau baliho tambahan yang berukuran besar dan diberikan lampu penerangan.
Dengan demikian, dari jauh pengendara atau pengguna jalan
raya sudah bisa berhati-hati dan segera menurunkan kecepatan kendaraan.
“Rambu-rambu memang telah ada dipasang. Tapi berukuran kecil
dan jaraknya terlalu dekat dengan jembatan. Menurut saya, lebih baik ditambah
lagi rambu-rambu berukuran besar mengingat di situ rawan kecelakaan,” imbuh
Rusli.
Terkait dengan muatan truk tangki yang tumpah usai kecelakaan,
Rusli mengatakan, aliran CPO sebanyak 10 ton telah masuk dan menggenangi parit
sejauh 1 kilometer ke dalam perkampungan warga.
“Padahal parit ini menjadi salahsatu sumber air warga kami
di sini. Ada tiga RT, penduduknya sekitar 300-an kepala keluarga (KK). Tentu dengan
telah tercemarnya parit karena tumpahan CPO, air tak bisa kami gunakan,”
ujarnya.
Saat ini, warga setempat telah menanggok tumpahan CPO itu.
Namun Rusli mengungkapkan, aksi warga mengambil CPO di parit tersebut, sempat
dilarang perwakilan truk tangki.
Rusli mengkhawatirkan, ini akan menimbulkan persoalan baru.
Ia berharap, penyelesaian soal tumpahan CPO ini dapat menjadi ranah kepolisian
agar tidak terjadi gangguan kamtibmas di masyarakat.
“Saya berharap Kapolsek Siantan beserta anggota dapat
menjadi penengah agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan, terkait tumpahan CPO
yang telah mencemari parit sebagai sumber air masyarakat kami,”
pungkasnya.
Penulis : Dian Sastra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





