SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Netflix Beli Warner Bros, Industri Film Hollywood Angkat Suara Keras

Netflix Beli Warner Bros, Industri Film Hollywood Angkat Suara Keras

Langkah Netflix mengakuisisi aset studio film Warner Bros menuai banyak kritikan. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez, File)

Suara Kalbar – Netflix resmi mengumumkan telah mencapai kesepakatan untuk membeli sebagian aset milik Warner Bros, Discovery (WBD), termasuk studio film dan layanan streaming HBO Max. Namun, langkah Netflix mengakuisisi Warner Bros menuai berbagai kritikan pedas dari para pelaku industri film Hollywood, salah satunya sutradara film Titanic, James Cameron.

Mengutip laporan Channel News Asia, Sabtu (6/12/2025) James menyebut akuisisi ini sebagai bencana. Kritikan senada juga datang dari sekelompok produser film terkemuka yang dikatakan tengah melobi pihak Kongres Amerika Serikat (AS) untuk menentang kesepakatan tersebut.

Sebelum kesepakatan akuisisi ini terjadi, Netflix  selama ini sudah dianggap sebagai “duri” oleh sebagian kalangan Hollywood, terutama karena keengganannya merilis film di bioskop serta dinilai mengganggu praktik industri film tradisional.

Saat Netflix muncul sebagai calon pemenang tender untuk Warner Bros yang merupakan studio produksi di balik karya legendaris seperti Casablanca, Harry Potter, dan serial Friends para elite industri perfilman Hollywood langsung melancarkan kampanye agresif untuk menolak akuisisi tersebut.

Senada dengan James Cameron, mantan CEO Warner, Jason Kilar melalui akun X pribadinya turut menyuarakan penolakan.

“Saya tidak bisa memikirkan cara yang lebih efektif untuk mengurangi persaingan di Hollywood selain menjual WBD ke Netflix,” tulisnya.

Sorotan juga tertuju pada Co-CEO Netflix, Ted Sarandos, yang sebelumnya menyatakan era masyarakat berbondong-bondong ke bioskop untuk menonton film telah berakhir. Banyak pelaku senior industri film menilai, penayangan film di bioskop tetap penting untuk menjaga daya tarik dan prestise dari sinema itu sendiri, yang mana sangat berbeda dengan konten streaming yang dikonsumsi di rumah atau melalui perangkat gawai seperti ponsel pintar atau tablet.

“Keberhasilan Netflix itu adalah televisi, bukan film di layar lebar. Bioskop akan tutup lalu masyarakat akan menderita, dan lapangan kerja akan hilang,” ujar CEO Cinema United Michael O’Leary.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan