Bulog Singkawang Pastikan Stok Pangan Tiga Wilayah Aman
Singkawang (Suara Kalbar) – Perum Bulog Cabang Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), memastikan stok beras dan minyak goreng di wilayah Singkawang, Sambas, dan Bengkayang dalam kondisi aman hingga Maret tahun 2026.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, ketersediaan stok di gudang Bulog menjadi penopang utama ketahanan pangan masyarakat menjelang akhir tahun dan menghadapi hari raya ke depan aman,” ujar Pimpinan Cabang Bulog Singkawang Noldi Ramayadi, di Singkawang, Sabtu.
Noldi mengatakan, saat ini total stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Kampung Melayu dan Perapakan mencapai sekitar 3.700 ton. Selain itu, terdapat tambahan 1.000 ton beras yang sedang dalam perjalanan dari DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.
“Dengan jumlah tersebut, ketersediaan stok beras Bulog diperkirakan mencukupi hingga Maret 2026,” ujarnya lagi.
Menurut Noldi, selain untuk kebutuhan pasar dan stabilisasi harga, stok beras juga digunakan untuk mendukung penyaluran bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di tiga daerah kerja Bulog Cabang Singkawang, yakni Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Bengkayang.
Untuk alokasi bantuan pangan Oktober-November 2025, Bulog menyalurkan bantuan kepada 11.585 KPM di Singkawang, 35.085 KPM di Sambas, dan 19.417 KPM di Bengkayang. Penyaluran dua alokasi ini dilakukan sekaligus, di mana setiap penerima mendapatkan 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng merek Minyakita.
“Penyaluran dilakukan bertahap langsung ke titik distribusi masing-masing daerah. Kami pastikan stoknya cukup dan aman,” katanya.
Selain menyiapkan pasokan, Bulog juga memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menjamin kelancaran distribusi dan ketepatan sasaran bantuan.
“Bulog tidak bisa bekerja sendiri. Kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta aparat kecamatan dan desa agar penyaluran berjalan baik dan tepat sasaran,” ujar Noldi.
Ia menambahkan, upaya stabilisasi harga terus dilakukan melalui operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar bersama Dinas Pangan serta instansi terkait lainnya. Kegiatan tersebut terbukti efektif menekan kenaikan harga beras di pasaran.
“Sinergi ini penting agar harga pangan tetap stabil menjelang perayaan hari besar dan di tengah potensi fluktuasi harga,” katanya lagi.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




