Sinergi Ulama dan Pemerintah Daerah Kunci Membangun Mempawah yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur
Mempawah (Suara Kalbar) – Kegiatan Halaqoh Ulama dan Umara menjadi salah satu rangkaian puncak peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Arrasyid, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (22/10/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Tanfidziyah PCNU Mempawah Mahmud Jayadi menegaskan pentingnya sinergitas antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Organisasi Masyarakat (Ormas) Sosial Keagamaan dalam mewujudkan pembangunan daerah yang sejahtera, maju, serta berlandaskan nilai-nilai keagamaan.
Menurutnya, kolaborasi tersebut merupakan perwujudan dari konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur—negeri yang baik dan mendapat ampunan Allah SWT.
“Sinergi antara pemerintah dan ormas keagamaan dapat menghasilkan kebijakan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga selaras dengan nilai-nilai keislaman, keadilan sosial, dan kesejahteraan umat,” ujarnya.
Mahmud Jayadi menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dalam merumuskan kebijakan publik, sementara ormas keagamaan seperti NU berperan penting dalam pembentukan moral, karakter, dan budaya masyarakat.
Oleh karena itu, kolaborasi kedua pihak dapat memperkuat fondasi pembangunan yang berkelanjutan.
Ia juga menyoroti kontribusi ormas keagamaan dalam bidang pendidikan dan sosial, seperti pengelolaan pondok pesantren, program bantuan bagi kaum dhuafa, pendidikan gratis untuk santri, serta pemberdayaan ekonomi berbasis syariah.
“Jika pemerintah daerah mendukung program-program tersebut melalui regulasi yang tepat dan bantuan fasilitasi, maka dampaknya akan lebih luas dan berkelanjutan,” ungkap Mahmud Jayadi yang juga Kabag Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat ini.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kerja sama dalam bidang pendidikan. Pemerintah daerah bertanggung jawab atas pendidikan formal, sementara lembaga keagamaan seperti NU mengelola pendidikan berbasis agama.
“Sinergi dalam penguatan kurikulum dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas intelektual tetapi juga berakhlak mulia,” ungkap dia.
Selain itu, Mahmud Jayadi menilai keterlibatan aktif ormas keagamaan dapat membantu pemerintah dalam menjaga keharmonisan sosial.
“Dengan bimbingan para ulama dan tokoh agama, potensi konflik sosial akibat perbedaan suku, agama, atau politik dapat diminimalisasi,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur mencakup kesejahteraan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Karena itu, sinergi Pemda dan Ormas Keagamaan menjadi kunci keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan.
“Dengan kerja sama yang harmonis, pembangunan daerah tidak hanya akan berhasil secara materiil, tetapi juga membawa keberkahan dan ridha Allah SWT,” harap dia.
Mahmud Jayadi turut mengapresiasi peran besar warga NU yang memiliki pesantren dan madrasah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Mempawah.
“Mereka adalah warga yang lahir, bersekolah, dan turut serta membantu pemerintah daerah dalam pembangunan SDM. Karena itu, sudah sepantasnya Pemda memberikan perhatian yang besar dan signifikan kepada warga NU di Kabupaten Mempawah,” imbuhnya.
Penulis: Tim
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now