SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Air India Express Ditegur, Diduga Manipulasi Data Perawatan Pesawat

Air India Express Ditegur, Diduga Manipulasi Data Perawatan Pesawat

Air India. (AP Photo/Istimewa)

Jakarta (Suara Kkalbar)- Maskapai berbiaya rendah Air India Express mendapat teguran dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) pada Maret 2025 terkait keterlambatan penggantian komponen mesin pesawat Airbus A320, yang diwajibkan oleh regulator penerbangan Uni Eropa (EASA).

Mengutip Reuters, Jumat (4/7/2025), dokumen pemerintah menyebut adanya dugaan manipulasi catatan perawatan untuk menunjukkan kepatuhan yang tidak sesuai fakta.

Dalam pernyataan resminya, Air India Express mengakui kesalahan dan menyebut telah mengambil langkah perbaikan guna mencegah kasus serupa.

Air India Group, yang berada di bawah kepemilikan Tata Group, belakangan memang berada di bawah sorotan tajam, khususnya setelah kecelakaan fatal Boeing Dreamliner di Ahmedabad pada Juni lalu yang menewaskan hampir seluruh penumpang.

Masalah teknis pada mesin pesawat Airbus milik Air India Express ini muncul beberapa bulan sebelum insiden tersebut, tepatnya pada 18 Maret 2025.

Selain itu, induk perusahaannya, Air India, juga mendapat peringatan karena keterlambatan inspeksi slide pelarian pada tiga pesawat Airbus serta pelanggaran terkait jam kerja pilot.

Menurut catatan EASA 2023, telah diterbitkan arahan keselamatan yang mewajibkan penggantian komponen pada mesin CFM International LEAP-1A karena ditemukan potensi cacat produksi.

Apabila tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu kerusakan serius hingga membahayakan kendali pesawat akibat pelepasan serpihan berenergi tinggi.

Memo rahasia pemerintah India kepada Air India Express mengungkap bahwa pada salah satu armadanya, VT-ATD, penggantian komponen wajib tidak dilakukan dalam batas waktu yang ditetapkan. Bahkan, dokumen pemeliharaan dalam sistem perangkat lunak AMOS diduga telah dimanipulasi untuk menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilakukan tepat waktu.

Pesawat VT-ATD diketahui melayani rute domestik dan sejumlah tujuan internasional, seperti Dubai dan Muscat. Dalam memo tersebut, disebutkan bahwa kelalaian ini menunjukkan kegagalan manajemen dalam menjamin mutu perawatan.

Menanggapi hal ini, Air India Express menjelaskan bahwa keterlambatan penggantian komponen terjadi akibat perpindahan data dalam sistem perangkat lunak perawatan mereka. Setelah ditemukan, masalah tersebut langsung ditindaklanjuti.

Sebagai tindak lanjut, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) mengambil langkah administratif, termasuk mencopot manajer mutu dan memberhentikan sementara wakil manajer bagian kelaikan udara.

“Masalah seperti ini seharusnya segera ditangani. Ini kelalaian fatal, apalagi jika pesawat melintasi wilayah laut atau bandara yang memiliki keterbatasan,” ujar mantan ahli hukum Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India Vibhuti Singh.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan