DeepSeek dari China Dapat Penolakan Global Akibat Masalah Keamanan Data
Suara Kalbar – Startup kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, yang sebelumnya sempat mengklaim punya kemampuan setara ChatGPT dengan biaya operasional lebih rendah, kini menghadapi tekanan internasional. Sejumlah negara melayangkan kekhawatiran serius terhadap kebijakan privasi dan keamanan data perusahaan ini, hingga memicu gelombang penolakan.
Mengutip laporan Beritasatu.com, Senin (30/6/2025), DeepSeek dalam kebijakan privasinya mengungkapkan bahwa mereka menyimpan data pengguna, termasuk percakapan dengan AI dan dokumen yang diunggah, di server yang berlokasi di Tiongkok. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data dan risiko keamanan siber lintas negara.
Berikut daftar negara yang menolak DeepSeek:
Australia
Pada awal Februari 2025, pemerintah Australia melarang penggunaan DeepSeek di seluruh perangkat milik pemerintah karena dinilai berisiko terhadap keamanan nasional.
Jerman
Otoritas perlindungan data Jerman pada Juni 2025 juga meminta Apple dan Google untuk menghapus aplikasi DeepSeek dari toko aplikasi mereka, karena kekhawatiran terhadap keamanan data pengguna.
India
Kementerian Keuangan India sejak awal Februari 2025 meminta pegawainya untuk tidak menggunakan alat AI seperti ChatGPT dan DeepSeek dalam urusan resmi, demi menjaga kerahasiaan dokumen dan data pemerintah.
Italia
Badan pengawas persaingan usaha Italia (AGCM) pada pertengahan Juni 2025 menyatakan telah membuka penyelidikan terhadap DeepSeek karena diduga tidak memperingatkan pengguna bahwa layanannya bisa menghasilkan informasi palsu. Pada Januari lalu, aplikasi ini sempat diblokir karena kurang transparan dalam penggunaan data pribadi.
Korea Selatan
Badan perlindungan data Korea Selatan menghentikan unduhan baru aplikasi DeepSeek pada pertengahan Februari 2025 setelah perusahaan mengakui belum mematuhi sebagian aturan perlindungan data di negara tersebut. Sebelumnya, Kementerian Perindustrian juga sempat melarang sementara akses pegawai ke DeepSeek. Layanan ini kembali tersedia pada akhir April 2025.
Taiwan
Taiwan melarang semua instansi pemerintah menggunakan layanan DeepSeek sejak Februari 2025 karena ada risiko keamanan. Selain itu, Taiwan juga mengkritisi potensi penyensoran dan risiko data pengguna dikirim ke China.
Belanda
Badan perlindungan data Belanda pada akhir Januari 2025 menyatakan akan menyelidiki praktik pengumpulan data oleh DeepSeek dan mengimbau masyarakat agar berhati-hati. Pemerintah juga melarang pegawai negeri menggunakan aplikasi ini.
Amerika Serikat
Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan sanksi yang dapat mencegah DeepSeek membeli teknologi dari AS, serta kemungkinan melarang warga Amerika mengakses layanannya. Informasi ini dilaporkan oleh The New York Times pada April 2025.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now