Sembuh dari TBC, Mahasiswa Ini Ceritakan Manfaat JKN dalam Menjamin Akses Kesehatan

Pontianak (Suara Kalbar) – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan hadir sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Lewat program ini, peserta dapat memperoleh layanan medis yang komprehensif, mulai dari pencegahan hingga pengobatan, tanpa harus terbebani oleh biaya.

Dian Juniarti (20), seorang mahasiswa asal Pontianak, menjadi salah satu dari banyak peserta yang merasakan langsung manfaat besar dari program ini. Telah dinyatakan sembuh dari penyakit tuberkulosis (TBC), kini Dian membagikan kisah perjuangannya saat menjalani pengobatan selama enam bulan penuh.

Awalnya, Dian mengira bahwa dirinya mengalami flu atau demam biasa. Namun, seiring waktu gejalanya makin memburuk. Ia mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh, demam tinggi, hingga akhirnya batuk berdarah. Merasa khawatir, ia bersama orang tuanya segera memeriksakan diri ke Puskesmas tempat ia terdaftar sebagai peserta JKN. Di sana, ia menjalani pemeriksaan dahak dan dinyatakan positif mengidap TBC.

“Saya sempat takut dan bingung, apalagi dengar kalau pengobatan TBC itu cukup lama. Tapi petugas kesehatan di Puskesmas langsung menjelaskan bahwa seluruh pengobatan saya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Rasanya lega banget waktu itu, meskipun sebenarnya saya takut waktu itu,” ungkap Dian.

Selama enam bulan, Dian rutin menjalani pengobatan tanpa henti. Ia harus kontrol ke Puskesmas setiap dua minggu sekali, dan mengikuti tes dahak ulang setiap tiga bulan untuk memantau perkembangan kesehatannya. Meski prosesnya panjang dan membutuhkan kedisiplinan tinggi, Dian tetap semangat menjalani pengobatan karena ia merasa tidak sendirian dalam proses penyembuhannya.

“Obat-obatan saya selalu tersedia, dan setiap kali saya datang kontrol, pelayanannya juga cepat. Tenaga kesehatannya ramah dan selalu kasih semangat supaya saya nggak putus minum obat,” tuturnya.

Setelah dinyatakan sembuh, Dian merasa bersyukur telah menjadi peserta JKN sejak dulu. Ia menyadari bahwa tanpa adanya perlindungan kesehatan dari BPJS Kesehatan, mungkin dirinya akan kesulitan menjalani pengobatan dengan lancar.

“Saya masih mahasiswa, belum punya penghasilan tetap. Kalau harus bayar biaya pengobatan sendiri selama enam bulan, mungkin saya sudah menyerah di tengah jalan, untungnya ada BPJS Kesehatan yang membantu saya Jadi saya nggak perlu mikirin biaya lagi, karena semuanya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Dian pun mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak menunda menjadi peserta JKN. Menurutnya, kesehatan adalah hal yang sangat penting, dan memiliki jaminan kesehatan memberikan rasa aman yang luar biasa.

“Jangan menunggu sakit dulu baru daftar. Kita tidak pernah tahu kapan butuh bantuan medis, dan punya BPJS Kesehatan itu bikin kita tenang. Karena saat keadaan darurat atau penyakit datang tiba-tiba, kita sudah terlindungi dan bisa langsung fokus untuk sembuh, bukan malah bingung mikirin biaya,” katanya.

Dian juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan perlindungan penuh selama dirinya menjalani pengobatan. Ia merasa sangat terbantu, baik dari sisi pembiayaan maupun kemudahan akses layanan. Ia pun berharap program ini terus ditingkatkan dan dijaga keberlanjutannya agar makin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya, seperti yang ia alami.

“Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang sudah mendampingi saya selama pengobatan. Harapan saya, semoga Program JKN ini terus berjalan dengan baik dan makin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya seperti saya. Semoga pelayanan kesehatan juga terus ditingkatkan agar makin optimal dalam membantu peserta,” tutup Dian.

Penulis: Tim Liputan

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS