SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Fosil Manusia Purba Tertua di Eropa Ditemukan di Spanyol, Usianya 1,4 Juta Tahun

Fosil Manusia Purba Tertua di Eropa Ditemukan di Spanyol, Usianya 1,4 Juta Tahun

Ilustrasi Fosil.[HO-Pexels]

Suara Kalbar – Para peneliti di Spanyol menemukan fosil manusia purba tertua di Eropa Barat, yang berpotensi menjadi anggota baru dalam pohon keluarga manusia prasejarah.

Fosil berupa tulang wajah manusia dewasa ini ditemukan pada 2022 di situs arkeologi Atapuerca, Spanyol utara. Para ilmuwan menamai hominin ini Pink, dan hasil penelitian mereka telah diterbitkan dalam jurnal Nature pada Selasa (12/3/2025).

Para peneliti memperkirakan fosil ini berusia antara 1,1 hingga 1,4 juta tahun, menjadikannya salah satu temuan paling penting dalam studi evolusi manusia.

“Penelitian ini memperkenalkan aktor baru dalam sejarah evolusi manusia di Eropa,” ujar Rosa Huguet dari Universitas Rovira i Virgili Spanyol dalam konferensi pers, seperti dilaporkan oleh AFP.

Sebelumnya, spesies manusia tertua yang diketahui di Eropa Barat adalah Homo antecessor, yang hidup sekitar 850.000 tahun lalu. Penemuan Pink mengindikasikan bahwa manusia purba telah bermigrasi dari timur ke barat sekitar 1,4 juta tahun lalu, lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sementara itu, nenek moyang manusia purba tertua di Eropa berasal dari spesies Homo georgicus, yang hidup di wilayah yang kini menjadi negara Georgia sekitar 1,8 juta tahun lalu. Mereka adalah kelompok manusia pertama yang diketahui telah bermigrasi dari Afrika ke Eropa.

Tulang rahang atas yang membatu serta sebagian tulang pipi ditemukan di kedalaman 52 kaki di situs Sima del Elefante, yang berjarak kurang dari 1.000 kaki dari lokasi penemuan fosil Homo antecessor pada tahun 1994. Namun, tulang-tulang ini tidak cukup bagi peneliti untuk menentukan usia atau jenis kelamin Pink.

Dengan teknologi pencitraan 3D, para ilmuwan berhasil merekonstruksi wajah Pink. “Wajahnya lebih menonjol ke depan dan lebih kuat dibandingkan manusia modern maupun Homo antecessor,” kata Maria Martinon-Torres, Direktur Pusat Penelitian Evolusi Manusia Nasional Spanyol.

Para peneliti menemukan bahwa wajah Pink memiliki beberapa kemiripan dengan nenek moyang manusia Homo erectus, spesies yang hidup hampir 2 juta tahun lalu dan merupakan manusia pertama yang memiliki proporsi tubuh lebih modern serta menggunakan api dan alat. Sisa-sisa Homo erectus telah ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa.

Namun, kesamaan tersebut tidak cukup untuk memastikan bahwa Pink adalah anggota Homo erectus. Sebagai gantinya, para ilmuwan mengusulkan bahwa Pink mungkin merupakan bagian dari spesies baru yang mereka sebut Homo affinis erectus.

“Ini adalah hipotesis paling jujur yang bisa kami buat dengan bukti yang ada,” ujar Martinon-Torres kepada AFP.

Analisis terhadap alat batu kecil dan tulang hewan di lokasi penggalian memberikan gambaran tentang lingkungan Pink. Saat itu, kawasan tersebut merupakan hutan lembab dengan beragam satwa, termasuk kuda, sapi purba, monyet, dan kuda nil. Daerah ini kemungkinan memiliki banyak sumber air, menjadikannya lokasi ideal bagi manusia purba untuk bermukim, ujar Huguet dalam konferensi pers.

Para peneliti menduga bahwa spesies manusia purba Eropa tertua ini mungkin menjadi jembatan evolusi antara Homo georgicus dan Homo antecessor. Rekan penulis studi, Jose Maria Bermudez de Castro, mengatakan bahwa spesies ini kemungkinan besar punah akibat pendinginan global ekstrem yang terjadi hampir 900.000 tahun lalu.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan