SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Melawi Tegur Murid Merokok, Oknum Guru di Melawi Berujung Adu Jotos

Tegur Murid Merokok, Oknum Guru di Melawi Berujung Adu Jotos

Yusuf, orang tua korban memberikan maaf kepada ADT oknum guru SMPN 2 Pinoh Selatan, Jumat (31/1/2025). SUARA KALBAR.CO.ID/ Dea Kusumah Wardhana.

Melawi (Suara Kalbar) – ADT (34) oknum guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Pinoh Selatan Kabupaten Melawi yang disebabkan menegur murid yang sedang merokok di lingkungan sekolah berujung perkelahian sontak keributan sang guru dengan salah seorang siswa kelas 9 yang diketahui bernama BR itupun viral di sejumlah media sosial, Jumat (31/1/2025).

Diketahui antara keduanya ternyata masih ada kaitan keluarga. Kedua belah pihakpun sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan yang dimediasi oleh pihak kepolisian.

“Saya memohon maaf atas peristiwa itu. Dan untuk diketahui bahwa Murid tersebut juga merupakan sepupu kandung saya sendiri. Jadi wajar saya menegurnya karena sering merokok. Karena itu tidak baik bagi kesehatannya,” ujar ADT ketika dikonfirmasi Suara Kalbar, Minggu (9/2/2025).

Dirinya bersama orang tua korban BR juga sudah berdamai. Dan kedua belah pihak juga sudah saling memaafkan.
“Orang tua BR merupakan Paman saya sendiri. Dan kami sudah saling memaafkan. Dan itu juga tertuang dalam surat kesepakatan damai kami pada tanggal 5 Februari lalu,” katanya.

Dirinya pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut kembali. Sementara itu, Yusuf, orang tua siswa yang diduga menjadi korban menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima permintaan maaf dari ADT dan tidak ingin memperpanjang masalah ini ke ranah hukum.

“Kami sudah sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Pihak guru sudah meminta maaf, dan kami juga telah memaafkan. Yang terpenting, kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” paparnya.

Yusuf juga membenarkan bahwa masih ada hubungan keluarga kepada oknum Guru ADT.  ”Saya dan ayah dari ADT adalah saudara kandung, maka kami sepakat untuk berdamai. Laporan di kepolisian juga sudah saya cabut,” kata Yusuf.

Menurutnya dengan adanya kesepakatan ini, kasus yang sempat menjadi perbincangan di media sosial akhirnya berakhir damai.

Pihak keluarga berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik guru maupun siswa, agar hubungan antara pendidik dan peserta didik tetap harmonis di lingkungan sekolah.

Penulis : Dea Kusumah Wardhana

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Iklan