DPP LDII Dorong HAB Jadi Penyemangat Kemenag sebagai Garda Terdepan Menjaga Kebhinnekaan

Jakarta – Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama mengangkat tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas”.
Bagi LDII, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang terus menyiapkan diri mewujudkan negara maju.
“Umat yang rukun bersatu merupakan modal sosial dalam membangun negara. Indonesia sangat beragam, di sinilah Kementerian Agama menjadi garda terdepan menjaga kebhinnekaan. Keberagaman namun bertekad untuk satu tujuan merupakan berkah dari Allah SWT, inilah yang tak dimiliki bangsa lain,” papar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Kementerian Agama, sebut dia, menunjukkan amal baktinya dengan merawat secara baik seluruh agama yang yang telah menjadi agama resmi, agama minoritas maupun penghayat kepercayaan.
“Dengan merawat keberagaman agama itu, Kemenag mampu mewujudkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila,” katanya.
Dijelaskannya, cita-cita pembangunan nasional, bukan hanya membangun jasmani tapi rohani.
“Jadi arah pembangunan nasional itu termasuk membangun rohani. Inilah yang dimaksud dengan manusia Indonesia seutuhnya, dalam hakikat pembangunan nasional. Membangun mental spiritual merupakan bagian integral dari pembangunan nasional itu sendiri,” tegas KH Chriswanto.
Ia juga menerangkan bagi negara-negara yang sibuk membangun teknologi dan mengabaikan pembangunan spiritualnya bakal kehilangan arah, bahkan budi pekerti warganya rendah.
“Meskipun menjadi bangsa yang maju, mereka tak memiliki kepedulian sosial dan mementingkan diri sendiri. Kemudian menghadapi berbagai masalah sosial, yang justru menghambat kemajuan bangsa tersebut,” paparnya.
Selain itu, KH Chriswanto menegaskan pengabaian pembangunan religiusitas masyarakat berakibat meluasnya praktik perzinahan, keengganan berkeluarga sehingga pertumbuhan sumberdaya manusianya minus, hingga persoalan kriminalitas.
“Pengabaian agama dalam membangun negara berakibat penyakit sosial. Bila patologi sosial itu dianggap lazim, maka peradaban sebuah bangsa akan hancur cepat atau lambat,” tutur KH Chriswanto.
Apresiasi LDII Kalbar
Sedangkan tatkala dihubungi secara terpisah, Ketua DPW LDII Kalbar Susanto menyatakan sependapat jika kerukunan umat beragama mesti dijaga dan dirawat, agar ancaman krisis moral mampu teratasi.
“Ancaman terbesar negeri ini adalah moralitas. Karena hilangnya moralitas akan berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Maka ancaman ini mesti diatasi jika kerukunan umat beragama bisa terjalin dengan baik,” kata dia.
Sehingga dirinya juga memuji tekad Kanwil Kemenag Kalbar yang menjadi HAB ke-79 sebagai momentum evaluasi dan penguatan pelayanan.
“Kami sangat memuji pernyataan Kakanwil Kemenag Kalbar yang menjadikan HAB sebagai momentum evaluasi dan penguatan pelayanan. Padahal capaian kinerjanya sangat baik dan wajar kami apresiasi,” tegas Susanto.
Di tengah tuntutan publik semakin tinggi sehingga hal yang lumrah ditemukan kelemahan, namun dengan evaluasi berati ada langkah perbaikan.
“Di sinilah kami nilai Kakanwil punya leadership yang baik, faktanya tanpa mudah puas diri atas capaian kinerjanya namun tetap merespon atas tuntutan publik sehingga punya semangat untuk meningkatkan pelayanan,” imbuhnya.
Baik KH Chriswanto maupun Susanto, keduanya mengucapkan selamat dan siap bersinergi dengan Kemenag untuk mewujudkan umat yang rukun dan bersatu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS