SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Dunia Amerika Disebut Berencana Jual Senjata Rp 129,6 Triliun ke Israel

Amerika Disebut Berencana Jual Senjata Rp 129,6 Triliun ke Israel

Bendera Israel dan Amerika berdiri selama gladi bersih terakhir upacara penyambutan Presiden AS Joe Biden menjelang kunjungannya ke Israel, di bandara Internasional Ben Gurion, di Lod dekat Tel Aviv, Israel, 12 Juli 2022. (Foto: REUTERS/Amir Cohen). SUARA KALBAR.CO.ID/HO.VoA Indonesia.

Suara Kalbar– Pemerintahan Biden mengatakan bahwa mereka membantu sekutunya mempertahankan diri dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

Dilansir dari VoA Indonesia bahwa Pemerintahan Presiden Joe Biden menginformasikan Kongres mengenai rencana penjualan senjata senilai $8 miliar atau setara dengan Rp129,6 triliun ke Israel, menurut seorang pejabat Amerika Serikat pada Jumat (3/12/2024).

Washington terus mendukung sekutunya, meskipun perangnya di Gaza telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Namun, kesepakatan ini masih memerlukan persetujuan dari DPR dan komite Senat. Paket penjualan senjata itu mencakup amunisi untuk jet tempur, helikopter serang, peluru artileri, bom berdiameter kecil dan hulu ledak, seperti yang dilaporkan oleh Axios sebelumnya.

Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar

Sudah berbulan-bulan para pengunjuk rasa terus menuntut diberlakukannya embargo senjata terhadap Israel. Namun kebijakan Amerika sebagian besar tetap sama. Pada Agustus, Washington menyetujui penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya senilai $20 miliar atau Rp324 triliun ke Israel.

Pemerintahan Biden mengatakan bahwa mereka membantu sekutunya mempertahankan diri dari kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.

Meski menuai kritik tajam dari dunia internasional, langkah Washington untuk mendukung Israel tetap tak tergoyahkan. Serangan masif Israel di Gaza berhasil menggusur hampir seluruh 2,3 juta penduduk Gaza, menyebabkan krisis kelaparan, dan memunculkan tuduhan genosida yang dibantah oleh Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas telah melebihi 45.000 orang, dengan angka tersebut diperkirakan terus bertambah karena banyak korban yang diperkirakan masih terkubur di bawah reruntuhan.

Upaya diplomatik hingga saat ini belum berhasil mengakhiri perang Israel yang sudah berlangsung selama 15 bulan di Gaza, yang dipicu oleh serangan 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas Palestina. Serangan tersebut menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel.

Washington, sekutu dan pemasok senjata terbesar Israel, sebelumnya juga telah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata di Gaza.

Pada 20 Januari, Biden dari Partai Demokrat akan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Donald Trump, sang Presiden terpilih dari Partai Republik, keduanya merupakan pendukung setia Israel.

Penulis : VoA Indonesia

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan