Ketua ICMI Orwil Kalbar: 60 Persen UMKM Dimiliki Perempuan
Pontianak (Suara Kalbar) – Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Kalimantan Barat Prof Dr H Gusti Hardiansyah mengatakan perempuan memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia, karena di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia 60 persen di miliki oleh perempuan.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja III tahun 2024 Alisa Khadijah – ICMI Orwil Kalbar dan seminar Pemberdayaan Perempuan dan Pengembangan Usaha Berbasis Sumber Daya Alam Lokal di salah satu hotel di Kota Pontianak, Sabtu (30/11/2024).
Guru besar Universitas Tanjungpura Pontianak Prof Dr H Gusti Hardiansyah mengatakan perempuan memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia, karena di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia 60 persen di miliki oleh perempuan
“Berdasarkan data UMKM di Indonesia selain dimiliki oleh perempuan, tapi juga menyerap 97 persen tenaga kerja perempuan, maka UMKM di miliki perempuan tersebut berkontribusi 61 persen terhadap perekonomian nasional,” ujar Prof Dr H Gusti Hardiansyah.
Guru besar Universitas Tanjungpura Pontianak mengatakan pemberdayaan perempuan dan pengembangan usaha berbasis sumber daya alam lokal merupakan dua elemen krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Di Kalimantan Barat, sinergi antara peran perempuan dan pemanfaatan sumber daya alam lokal dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah, maka Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Ekonomi,” katanya.
Karena perempuan, kata Hardiansyah, memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia. Data menunjukkan bahwa 60 persen UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan, yang menyerap 97 persen tenaga kerja perempuan dan berkontribusi 61 persen terhadap perekonomian nasional.
Selain itu, mantan Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak ini juga mengatakan Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, termasuk melalui kebijakan yang mendukung pengembangan UMKM yang dimiliki oleh perempuan, langkah ini diharapkan dapat memperkuat peran perempuan dalam perekonomian dan mendorong kesetaraan gender dalam dunia usaha.
Di hadapan puluhan pengurus Alisa Khadijah – ICMI Orwil Kalbar, Prof Dr H Gusti Hardiansyah mengatakan perlu strategi Pengembangan UMKM yang juga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat.
“Pada tahun 2023, terdapat 225.666 UMKM di provinsi ini, meningkat 424,5% dalam lima tahun terakhir. Peningkatan ini menunjukkan potensi besar UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Hardiansyah mengatakan juga diperlukan pertimbangkan strategi pengembangan UMKM berbasis kearifan lokal meliputi peningkatan kualitas produk, inovasi, dan diversifikasi usaha
Dikatakanya lagi, penting untuk memperkuat kapasitas manajerial dan akses terhadap teknologi serta pasar. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan komunitas lokal menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM.
Dia menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam lokal untuk ekonomi kreatif bisa menjadi alternatif, karena Kalimantan Barat memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif.
“Misalnya, Kabupaten Sambas terkenal dengan produk unggulan seperti padi, jeruk, ikan laut, dan kerajinan tenun, nah pemanfaatan sumber daya alam lokal ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga melestarikan budaya dan kearifan lokal,” paparnya.
Selain itu, Pengembangan agribisnis, seperti budidaya nenas di Kabupaten Kubu Raya, menunjukkan bagaimana sumber daya alam lokal dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
Hal ini sinergi dengan program Pemerintah Republik Indonesia era Kabinet Merah Putih ini dengan metode pendekatan ini juga mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.
“tercipta Kolaborasi antara Perempuan dan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Usaha, sebab Kolaborasi antara perempuan dan masyarakat lokal menjadi elemen penting dalam pengembangan usaha berbasis sumber daya alam. Perempuan seringkali memiliki peran sentral dalam pengelolaan sumber daya alam dan produksi kerajinan tangan. Dengan pemberdayaan yang tepat, mereka dapat menjadi penggerak utama dalam pengembangan ekonomi lokal ,” pungkasnya.
Penulis : Iqbal Meizar
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS