Dinkes Pontianak: Tren Gondongan Menurun, Tetap Waspada di Sekolah

Pontianak (Suara Kalbar)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak melaporkan penurunan signifikan dalam jumlah kasus penyakit gondongan di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Kota Pontianak, dr. Saptiko, menyatakan bahwa tren kasus gondongan kini jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
“Untuk penyakit gondongan di Pontianak ini trennya sudah menurun, dulu memang sempat banyak,”katanya melansir dari ANTARA, Minggu(8/12/2024).
Saptiko mengungkapkan bahwa waktu tingginya itu, seminggu bisa 200 kasus, tapi sekarang memang sudah menurun.
“Sekarang sudah sangat turun biasanya 200 sekarang seminggu itu hanya 20 saja kasus gondongan,” kata dia.
Saptiko menjelaskan penyakit ini memang mudah menular karena ini disebabkan pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan oleh virus.
“Nah ini mudah menular, kita kemarin juga sudah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pontianak jadi kalau anak-anak ini kena gondongan akan diliburkan lima hari,” katanya.
Saptiko menambahkan alasannya meliburkan anak-anak selama lima hari agar tidak menularkan ke temannya yang lain.
“Jadi yang utama di dalam penanganan gondongan ini, dengan cara berdiam diri di rumah agar tidak menularkan ke orang lain,” kata dia.
Saptiko mengatakan untuk menangani gondongan, memang penderitanya harus berada di rumah, kan ini bisa sembuh sendiri juga yang penting jaga kesehatan tubuh kita.
“Kalau ingin keluar, pakai masker agar virus ini tidak menularkan ke yang lainnya,” jelas dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Kepala SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di Kota Pontianak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus penyakit parotitis atau gondongan.
Dalam surat bernomor 400.2.5/6013.1/DIKDAS-DISDIKBUD/2024, seluruh satuan pendidikan diimbau untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penularan penyakit gondongan di lingkungan sekolah.
Apabila di suatu sekolah terjadi kasus gondongan, segera laporkan ke puskesmas yang ada di wilayah sekolah masing-masing.
Sumber: ANTARA
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS