Wapres Ma’ruf Amin: Pemerintah Pastikan Landasan Kuat Pengembangan Ekonomi Syariah
Jakarta (Suara Kalbar)- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan landasan kuat untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bagi pemerintahan yang akan datang.
Pernyataan ini disampaikan dalam sambutan kunci Wapres pada acara Center For Sharia Economic Development (C-SED) yang digelar oleh Institute For Development of Economics And Finance (INDEF) di Jakarta, Selasa.
“Pemerintah terus memastikan dan mengawal keberlanjutan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan pengintegrasian ekonomi dan keuangan syariah dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029, sebagai program utama pada transformasi ekonomi berbasis produktivitas. Saya harap hal ini menjadi landasan kuat bagi keberlanjutan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada masa kepemimpinan yang akan datang,” katanya melansir dari ANTARA, Selasa(03/09/2024).
Wapres Ma’ruf mengingatkan bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia telah dimulai sejak berdirinya lembaga perbankan syariah pada awal tahun 1990-an.
Dalam lima tahun terakhir, Indonesia telah mencapai peningkatan signifikan di tingkat global, naik dari peringkat ke-10 ke peringkat ke-3.
Selain itu, Indonesia juga berhasil mempertahankan posisi kedua di sektor makanan halal dan ketiga di sektor fesyen Muslim. Pada tahun 2024, Indonesia bahkan meraih peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index.
“Bahkan pada tahun 2024, Indonesia berhasil meraih peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index,” ujarnya.
Menurutnya, perkembangan keuangan syariah yang pesat ini terlihat dari semakin bervariasinya produk-produk keuangan berbasis syariah yang dapat dinikmati masyarakat, seperti obligasi syariah, asuransi syariah, bahkan pembiayaan usaha berbasis syariah.
Wapres mengatakan pemerintah saat ini sangat menyadari pentingnya pengembangan ekonomi syariah, dengan terus memacu pertumbuhannya melalui penguatan infrastruktur dan ekosistem.
“Program tidak saja bergulir di tingkat pusat, namun juga ditumbuhkan di daerah melalui kelembagaan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah,” ujar dia.
Adapun ekonomi dan keuangan syariah menjadi arus baru pertumbuhan ekonomi nasional dan mesin pertumbuhan ekonomi yang inklusif, karena prinsip-prinsipnya yang mengedepankan keadilan dan pemerataan kesejahteraan, dapat diterima oleh kalangan mana pun.
Wapres memaparkan kinerja ekonomi dan keuangan syariah sangat positif, yang didorong oleh pertumbuhan sektor unggulan rantai nilai halal sebesar 3,93 persen, dan mampu menopang hampir 23 persen dari ekonomi nasional.
Selain itu, perkembangan keuangan syariah juga ditandai dengan meningkatnya aset dan diversifikasi lembaga keuangan syariah.
“Aset pasar modal syariah pun mencapai hampir 20 persen dari total aset pasar modal nasional,” ujarnya pula.
Dia menekankan Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi pemain utama ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global, yang juga akan diikuti berbagai tantangan.
Secara umum, masih rendahnya tingkat literasi dan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah menjadi pekerjaan rumah bersama.
Selain itu, Indonesia masih menghadapi belum memadainya kerangka regulasi, minimnya insentif bagi pelaku industri halal dan kewirausahaan syariah, hingga masih belum optimalnya sinergi dan integrasi industri halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah.
“Tata kelola dan penyaluran dana sosial syariah juga perlu terus ditingkatkan demi mendorong upaya pengentasan kemiskinan. Untuk itu, ke depan, strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama, dan ditopang penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi iptek dan digitalisasi, dan peningkatan literasi,” katanya lagi.
Wapres menekankan, berbagai upaya tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak terutama dalam membantu penyusunan rencana strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Di sinilah peran dan kontribusi INDEF untuk memberikan pandangan mendalam dan identifikasi peluang, serta memberikan masukan dan rekomendasi untuk mengatasi tantangan dan kekurangan yang masih ada, serta dapat membantu peningkatan literasi dan pemahaman masyarakat akan produk-produk syariah, melalui seminar, publikasi, dan kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah lainnya, dalam rangka menyebarkan ide dan inovasi baru ekonomi syariah,” ujar Wapres pula.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS