Oleh : Rosadi Jamani
Saya kira Tjhai Chui Mie (TCM) bakal melawan kotak kosong di Singkawang. Eh, muncul juga penantangnya. Si penantang sepertinya tak mau TCM menari-nari sendiri di atas ring tinju politik sendirian. Yok, kita bahas Pilwako kota seribu kelenteng ini. Gini-gini pernah tiga tahun nuntut ilmu di Singkawang, sedikit banyak ada hubungan emosionalnya.
Ibarat dunia tinju, TCM yang akan berpasangan dengan Muhammadin adalah petinju kelas berat. Ya beratlah, partai-partai besar numpuk di situ. Wajar bila sejak awal, mantan penguasa Singkawang ini bakal melawan otak kosong, eh salah, kotak kosong maksudnya.
Waktu berjalan. Dari sudut ring hijau, muncul pasangan Abdul Muthalib dan Irwan. Pasangan ini akan menghadapi TCM- Muhammadin di sudut ring merah. Abdul Muthalib-Irwan tidak gentar. PKB dan Hanura memberikan restu penuh. Ini membuat mereka percaya diri melancarkan jab dan hook dalam Pilwako Singkawang. Tak tahu ni, TCM santai, senyum, atau was-was menghadapi duo mantan wakil walikota Singkawang itu. Apalagi Irwan itu mantan wakilnya. Sedikit banyak, Irwan tahu jeroan TCM.
Tidak bisa dipungkiri, TCM memiliki reputasi sebagai petinju kelas berat di arena politik Singkawang. Dengan dukungan dari koalisi partai yang solid, TCM datang seperti petinju berpengalaman yang sudah hafal semua trik di ring. Jejak pembangunannya bisa disaksikan dengan kasat mata. Bandara Singkawang salah satunya. Kader PDIP ini tak ingin kursi empuknya di”KO”kan penantangnya. Segala jurus ia siapkan untuk mengkanvaskan lawan.
Namun, Abdul Muthalib dan Irwan tidak datang untuk kalah. Pasti untuk meng”KO” kan TCM. Pasangan itu pede, sebab di belakangnya ada OSO. Siapa tak kenal pemilik Mahkota Hotel Singkawang itu.
Mereka tahu bahwa setiap petinju, betapapun tangguhnya, bisa saja terkejut dengan serangan tak terduga dari lawan yang lebih ringan. Pukulan tanpa bayangan bisa saja dikeluarkan Abdul Muthalib-Irwan di ronde pertama.
Mungkinkah Abdul Muthalib dan Irwan yang datang dengan semangat juang bisa memberikan kejutan besar? Ataukah TCM-Muhammadin akan mempertahankan gelar mereka dengan mudah? Setiap petinju di ring politik ini harus siap dengan segala kemungkinan. Dibutuhkan stamina yang kuat, taktik, dan strategi. Di belakang itu dibutuhkan isi tas yang penuh. “Buah sawit kayu ara, ada duit ada suara,” ayat suci Pilkada yang masih banyak diamalkan pemilih. Kemudian, dalam tinju tak bisa gunakan serangan membabi buta, main lebaw-lebaw gitu, siap-siap terkapar di kanvas. Dunia politik kejam wak, bila tak kuat bisa tinggal kolor, ups.
Di atas segalanya, Pilwako Singkawang ini akan menjadi pertandingan seru yang layak ditonton. Seperti dalam pertandingan tinju, segala sesuatu bisa terjadi di detik terakhir. Jangan lupa untuk menyaksikan pertarungan seru ini dan lihat siapa yang akan menjadi juara sebenarnya di ring politik.
*Penulis : Dosen UNU Kalbar dan penggiat media sosial
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS