Desa Sibau Hulu dan Tanjung Lasa Kapuas Hulu Jadi Contoh Pertanian Tanpa Bakar
Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Desa Sibau Hulu dan Tanjung Lasa di Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menjadi desa percontohan dalam metode pertanian tanpa bakar sebagai upaya pelestarian lingkungan.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kapuas Hulu,Triwati menekankan pentingnya apresiasi terhadap upaya menjaga kelestarian sumber daya alam melalui pengembangan metode pertanian tanpa bakar.
“Kita patut mengapresiasi semua usaha menjaga kelestarian sumber daya alam, metode pertanian tanpa membakar perlu dikembangkan,” katanya melansir dari ANTARA, Kamis(25/07/2024).
Triwati menyampaikan metode pertanian tanpa bakar tidak hanya meringankan beban biaya petani, tetapi juga memberi dampak positif menurunnya risiko kebakaran lahan dan hutan.
Metode ini tidak hanya meringankan beban biaya petani tetapi juga menurunkan risiko kebakaran lahan dan hutan secara signifikan. Selain itu, hasil panen menggunakan metode ini lebih menguntungkan. Misalnya, pada lahan seluas 300 meter persegi, tanaman timun yang ditanam tanpa bakar dapat menghasilkan 2,3 ton dalam periode Maret hingga Juni 2024, dibandingkan dengan metode pembakaran yang menghasilkan kurang dari satu ton.
Triwati juga menyoroti inisiatif PT Annisa Surya Kencana (ASK) dalam mengembangkan metode pertanian tanpa bakar, yang dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesuburan tanah, sehingga membuat lahan pertanian lebih berkelanjutan.
“Tentunya Pemkab Kapuas Hulu sangat mendukung dan mendorong agar masyarakat di desa yang lainnya dapat menerapkan metode yang sama, bertani dengan tetap menjaga kelestarian alam,” katanya.
Untuk diketahui, pertanian tanpa bakar (PTB) adalah metode mengelola lahan tanpa membakar untuk membersihkan atau mempersiapkannya. Metode yang digunakan adalah bedengan kayu atau hugelkultur dengan menumpuk potongan kayu besar di atas tanah dan melapisinya dengan bahan organik seperti jerami, daun kering, tanaman hijauan, sampah dapur, dan kompos.
Penggunaan mulsa organik untuk menutupi tanah juga mengurangi biaya pestisida dan pupuk kimia.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASK Iwan Tricahyo Wibisono menjelaskan bahwa DemPlot pertanian tanpa bakar salah satu upaya perusahaan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengganggu keseimbangan alam.
Sebagai perusahaan yang sudah memiliki lisensi perizinan berusaha pemanfaatan hutan (PBPH), pihaknya komitmen memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, iklim dan keanekaragaman hayati.
“Kami senantiasa mendukung program pemerintah dalam pelestarian sumber daya hutan dan melangkah bersama masyarakat untuk masa depan lebih hijau,” katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now