BPBD Kalbar Tingkatkan Patroli Darat untuk Cegah Karhutla

Pontianak (Suara Kalbar)- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meningkatkan frekuensi patroli darat untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyebutkan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi mitigasi bencana kabut asap yang sering melanda beberapa wilayah di Kalbar.

“Upaya ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana kabut asap yang sering terjadi pada beberapa wilayah di Kalbar,” katanya.

Daniel juga menjelaskan bahwa sejak Januari 2024, BPBD Kalbar telah secara rutin melakukan patroli darat di Kabupaten Kubu Raya, wilayah yang dikenal rawan karhutla. Patroli ini melibatkan petugas yang ditempatkan di titik-titik lokasi dengan potensi tinggi terjadinya karhutla.

“Kami melakukan patroli ini untuk memastikan bahwa setiap hotspot yang terdeteksi dapat segera ditangani sebelum berkembang menjadi kebakaran besar,” tuturnya.

Selain patroli darat, BPBD Kalbar juga bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kubu Raya, Polres Kubu Raya, dan TNI dalam pemadaman api. Contohnya, kebakaran lahan di Parit Delima Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, sejak 19 Juli 2024, serta di Enggang Raya Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, pada 21 Juli 2024, masih dalam proses pemadaman dengan kerjasama tersebut.

Daniel menambahkan bahwa patroli darat ini merupakan langkah preventif yang sangat penting, terutama dengan meningkatnya jumlah hotspot di Kalbar. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 21 Juli 2024, terdeteksi 102 hotspot di 12 kabupaten di Kalbar, yang terdiri dari kategori ringan, sedang, hingga tinggi.

“Penetapan status siaga kabut asap di setiap daerah sangat diperlukan untuk mencegah meluasnya karhutla. Kami mendorong semua kabupaten/kota untuk segera menetapkan status siaga ini,” katanya.

Melalui patroli darat dan kerja sama dengan berbagai pihak, kata dia, BPBD Kalbar berupaya keras untuk meminimalkan dampak bencana kabut asap dan melindungi masyarakat dari risiko kesehatan serta kerugian lingkungan yang ditimbulkan oleh karhutla.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS