Mudik Aman dan Nyaman? Ini Tips dari Ahli Gizi
Jakarta (Suara Kalbar)- Mudik menjadi salah satu momen yang dinantikan menjelang Lebaran Idulfitri. Namun, perjalanan panjang menuju kampung halaman seringkali menyebabkan kelelahan. Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), dr. Atmarita MPH, memberikan beberapa saran untuk menjaga kesehatan selama perjalanan mudik.
Dr. Atmarita menyarankan agar pemudik menyempatkan diri untuk istirahat setiap dua sampai tiga jam sekali selama 15-20 menit. Istirahat tersebut penting untuk menghindari kondisi statis tubuh yang bisa membuat tubuh menjadi kaku akibat posisi yang tidak berubah dalam waktu yang lama.
“Untuk menghindari kondisi statis tubuh selama perjalanan mudik,” katanya melansir dari Beritasatu.com, Minggu(6/4/2024).
Lebih lanjut, istirahat yang cukup juga membantu mencegah kelelahan fisik yang dapat mengurangi konsentrasi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Protokol kesehatan juga harus diperhatikan selama perjalanan, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker di tempat umum, guna mencegah kemungkinan tertular penyakit.
Dr. Atmarita menekankan bahwa dengan mematuhi protokol kesehatan, penyakit dapat dicegah selama perjalanan. Meskipun ada isu tentang penyakit menular seperti Flu Singapura, masyarakat tidak perlu khawatir selama pemerintah belum memberlakukan status peringatan terhadap penyakit tersebut.
“Prinsipnya istirahat cukup, kalau sedang lelah kemungkinan konsentrasi berkurang, dan berisiko terjadi kecelakaan,” jelasnya.
Dia juga menyarankan agar masyarakat mengingat kembali pencegahan yang pernah dilakukan selama pandemi COVID-19 sebagai benteng pertahanan dari berbagai penyakit. Meskipun vaksin COVID-19 sudah diberikan beberapa kali, namun belum ada peringatan resmi dari pemerintah terkait penyakit tertentu. Hal ini mengingat perjalanan mudik yang panjang dan berpotensi menimbulkan risiko penularan penyakit.
Dengan memperhatikan saran dari ahli gizi ini, diharapkan perjalanan mudik dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan tanpa masalah kesehatan yang berarti.
“Kalau sudah 3 sampai 4 kali vaksin saat Covid dahulu, enggak perlu lagi (vaksin). Namun pemerintah belum ada peringatan, kalau mau dikaitkan dengan mudik Lebaran bisa saja jadi pandemi karena pergerakan penduduk, tetapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu Covid,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





