Arsitektur Khas Jawa, Masjid An Nur Dapat Penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi

Suara Kalbar-Memiliki desain yang unik. Masjid di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dibangun dengan arsitektur khas Jawa.
Masjid ini bernama Masjid An Nur ini yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare. Berkat keunikannya masjid ini bahkan mendapatkan penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, pada tahun 1999 yang lalu.
Ketua Takmir Masjid An Nur, KH Dafid Fuadi mengatakan, nama An Nur ini diambil dari nama tokoh agama Nur Wakhid, orang yang pertama kali melakukan syiar agama Islam dan membangun Desa Tulungrejo, tempat Masjid An Nur berdiri.
“Masjid ini mendapatkan juara 1 dalam sayembara untuk memperingati 100 tahun berdirinya Kerajaan Arab Saudi, karena desain bangunan masjid memadukan budaya khas Jawa dengan pemanfaatan teknologi.” kata KH Dafid Fuadi, Selasa (12/3/2034).
Bangunan Masjid An Nur Pare ini diarsiteki oleh Gunadi, salah seorang dosen universitas ITS Surabaya, yang terinspirasi dengan karya arsitek asal Amerika Serikat John Portman.
Mengusung konsep Jawa klasik, atap masjid ini berbentuk tajug (limas bersusun), yaitu pada atap masjid yang berbentuk joglo. Atap atau tajug ini dirancang berbentuk piramid dengan kemiringan sudut yang tajam sehingga diperoleh kesan atap yang menjulang ke langit.
Dilansir dari Beritasatu.com, Masjid yang dibangun dengan biaya hingga Rp 20 miliar ini memiliki empat tiang penyangga berukuran besar yang disebut soko guru, dengan filosofi bahwa tiang tersebut menjadi guru bagi tiang-tiang kecil lainnya. Kemudian tiang di depan masjid menjulang setinggi 63 meter, yang diambil dari usia Nabi Muhammad Saw. Pada halaman masjid juga terdapat pohon kurma dan banyak pohon, yang menambah asri lingkungan sekitarnya.
Pada Ramadan kali ini, masjid megah tersebut memperbanyak rutinitas beribadah, yaitu dengan menggelar kultum dan buka bersama dengan para jemaah. Tadarus seusai salat tarawih dan ceramah di setiap seusai salat lima waktu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS