Minim Pesanan Hingga Curah Hujan Tinggi Jadi Kendala Pengrajin Dupa di Kubu Raya
Kubu Raya (Suara Kalbar) – Hio atau dupa, merupakan satu di antara perlengkapan masyarakat Budha dan Konghucu saat beribadah. Hio biasa memunculkan aroma yang khas saat dibakar baik di Vihara ataupun di rumah.
Hajono salah satu pengrajin dupa asal Kubu Raya, telah cukup lama berkecimpung menjadi produsen dupa yang memasok dupa ke sejumlah agen besar di Kalimantan Barat. Menjelang imlek dirinya mengaku tetap memproduksi dupa, namun di tahun 2024 penurunan daya beli cukup dirasakan, karna turunya permintaan dari agen-agen.
Turunnya permintaan dupa membuat Hajono harus mengurangi jumlah karyawannya, jika sebelumnya Dia bisa menambah jumlah karyawan. Minimnya pesanan dari para pelanggan, Hajono mengaku pada tahun ini omsetnya menurun dari 50 hingga 60 persen, dibanding pada tahun lalu.
“Kalau dulu bisa empat orang bekerja sekarang satu atau dua karena pesanan sepi dan hujan juga cukup menganggu proses produksi,” tambahnya.
Hajono mengaku hujan yang kerap turun bahkan seminggu penuh cukup menganggu saat proses penjemuran, sehingga selain memproduksi pihaknya juga bersiaga memantau hujan yang terkadang turun dengan tiba -tiba.
“ Hujan kan tidak bisa diprediksi jadi cukup menganggu yang sudah dicetak menumpuk belum bisa dijemur,” tuturnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now