China Catat Lonjakan Ekspor Bunga di Provinsi Yunnan pada 2023
Suara Kalbar– Provinsi Yunnan, pemasok utama bunga di China barat daya, mengekspor bunga potong segar senilai 570 juta yuan (1 yuan = Rp2.196) atau sekitar 80 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.775) pada 2023, menduduki peringkat pertama pemasok bunga di China selama lima tahun berturut-turut.
Dilansir dari Kantor Berita Xin Hua bahwa Mohan, pelabuhan darat paling nyaman yang menghubungkan China ke Laos, dan juga Asia Tenggara, mengalami lonjakan nilai ekspor bunga potong segar sebesar 39,3 persen menjadi 150 juta yuan pada 2023, menurut otoritas bea cukai Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan.
Bunga termasuk dalam kategori barang “segar dan mudah rusak” karena masa penyimpanannya yang pendek dan perlunya pengawetan dengan suhu yang terkontrol selama pengangkutan.
Untuk memastikan ekspor barang-barang khusus ini tepat waktu, Bea Cukai Mengla, yang berada di bawah administrasi Bea Cukai Kunming, membuka sebuah “jalur hijau”, bersama dengan serangkaian langkah seperti deklarasi terlebih dahulu dan inspeksi sesuai permintaan, ungkap Zhang Peiran, seorang pejabat di Bea Cukai Mengla.
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) membantu memfasilitasi ekspor-ekspor tersebut dan menurunkan tarif.
“Dengan memanfaatkan RCEP, bunga mawar, lili, dan bunga segar lainnya dari perusahaan kami memasuki pasar Thailand dengan tarif nol, yang semakin memperkuat daya saing kami,” ujar Tang Jun, wakil manajer perusahaan bunga yang berbasis di Kota Yuxi, Yunnan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




