Panglima TNI dan Pemimpin Militer AS Sambut Baik Pembahasan Hubungan Militer

Panglima TNI Agus Subiyanto berbicara kepada media di Jakarta (foto: dok).

Suara Kalbar – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS), Charles Q. Brown, melakukan pembahasan sejumlah isu penting melalui sambungan telepon pada Kamis (25/1/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Brown menyampaikan harapannya agar hubungan militer antara AS dan TNI dapat terus ditingkatkan.

Brown mengucapkan selamat atas posisi baru Panglima TNI dan menyatakan dukungan penuh terhadap hubungan yang baik antara Amerika dan Indonesia. Dari Markas Besar Angkatan Bersenjata di Pentagon, Washington DC, Brown menyoroti pentingnya kepemimpinan Panglima TNI dalam menjaga keamanan di wilayah Indo Pasifik.

Brown juga mengakui peran Indonesia dalam ASEAN yang telah mempererat hubungan antar-negara anggota, meningkatkan stabilitas keamanan di kawasan.

“Kami ingin mengucapkan selamat atas posisi Anda yang baru sebagai Panglima. Dan saya juga sangat setuju ada hubungan yang sangat baik antara Amerika dan Indonesia,” ujarnya  melansir dari VOA–Jaringan Suarakalbar.co.id, Rabu(31/1/2024).

Brown menambahkan kepemimpinan Panglima TNI di kancah regional penting terutama bagi keamanan di wilayah Indo Pasifik. Apalagi, katanya, keketuaan Indonesia di ASEAN juga telah membuat hubungan negara-negara anggota ASEAN semakin erat sehingga mendorong terciptanya stabilitas keamanan di kawasan. Brown juga menyampaikan mendukung penuh upaya Panglima TNI melakukan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI dalam rangka menjaga kedaulatan negara.

Menanggapi Brown, Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan ingin mewujudkan Alutsista TNI yang modern supaya bisa menghadapi tuntutan tugas dan ancaman sesuai dengan dinamika geopolitik dan geostrategis dunia. Agus menyampaikan AS telah berkontribusi dalam program strategis TNI seperti pengadaan pesawat Hercules dan peningkatan pesawat tempur F16.

“Amerika Serikat selalu menjadi partner yang terbaik terutama bagi wilayah kami untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran di wilayah,” ujar Agus Subiyanto.

Hubungan dengan Indonesia Penting Bagi AS

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Yanuarti menilai komunikasi Panglima TNI dan pemimpin militer AS tersebut sebagai hal yang penting bagi kedua negara. Kata dia, bagi AS, hubungan militer yang baik dengan Indonesia dapat menyeimbangkan kekuatan China, terutama terkait konflik di Laut China Selatan. Termasuk keseimbangan di Selat Malaka yang merupakan jalur sibuk bagi AS dan Eropa.

“Jadi saya pikir Amerika Serikat berkepentingan, meskipun tidak berdampak langsung dan bukan daerah yang diklaim langsung. Tapi itu terkait kepentingan mereka sebagai balance of power,” ujar Sri Yanuarti kepada VOA, Minggu (28/1).

Sedangkan bagi Indonesia, hubungan militer dengan AS dapat memperkuat Indonesia dalam memenuhi Minimum Essential Force (batas minimal kekuatan pokok militer yang harus dimiliki suatu negara), terutama untuk penguatan Alutsista pada periode presiden baru mendatang dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) mendatang.

Kendati, kata Yanuarti, pengadaan Alutsista TNI kini tidak terlalu bergantung kepada AS seperti pada masa reformasi. Sebab, Indonesia saat ini dapat belanja Alutsista dari negara-negara di Eropa.

Selain itu, menurut Yanuarti, upaya menjaga hubungan baik ditunjukkan dalam bentuk latihan bersama yang digelar AS dan Indonesia setiap tahun seperti Super Garuda Shield.

“Komunikasi ini dibangun untuk penjajakan pengamanan Laut China Selatan dan penjajakan untuk penguatan Alutsista TNI di presiden baru mendatang,” tambahnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS