News  

PDIP: Ada Jabatan Menteri Digital dalam Kabinet Ganjar-Mahfud

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

Jakarta (Suara Kalbar)- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengumumkan bahwa dalam kabinet yang dipimpin oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, akan ada jabatan Menteri Digital.

Pernyataan ini disampaikan dalam acara konsolidasi di kantor DPC PDIP Tangerang Selatan.

Hasto menjelaskan bahwa Ganjar-Mahfud memiliki program bernama KTP Sakti atau Satu Kartu Terpadu Indonesia, yang bertujuan untuk menggabungkan berbagai bilyet di Indonesia, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), menjadi satu tanda pengenal.

Menurutnya, PDIP punya sosok seperti Abdullah Azwar Anas yang bisa mewujudkan program KTP Sakti milik Ganjar-Mahfud.

“Terkait KTP Sakti. Semua menjadi satu. Lo, kok, bisa? Kita bisa. MenPAN-RB dari kita, namanya Abdullah Azwar Anas. Kita sudah diskusi,” kata Hasto, melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Selasa(12/12/2023).

Ia mengatakan, jawaban dari penyatuan atau penggabungan data KIS, KIP, dan KKS ke KTP Sakti ialah penguatan sektor digitalisasi.

“Berarti ada government technology yang akan mengintegrasikan agar pelayanan rakyat itu tunggal. Cukup klik, langsung. Urusan anaknya sakit, anaknya sekolah, bagaimana mendapatkan jaminan kesehatan, jaminan sosial, cukup satu kali klik dan itu melalui digitalisasi, melalui satu data, sehingga KTP betul-betul membanggakan kita semuanya,” ujarnya.

Hasto menyampaikan, ada proses interobalitas saat beragam data disatukan ke KTP Sakti, sehingga perlu dibentuk organisasi baru yang dijabat Menteri Digital.

“Kalau sekarang masuk ke Kementerian Keuangan sendiri, mau mencari kredit, masuk ke Kementerian Koperasi sendiri, semua terpisah. Maka Pak Ganjar menyatukan itu dengan kebijakan satu data, sehingga nanti akan ada Menteri Digital saudara sekalian,” ujarnya.

Menurutnya, sosok Abdullah Azwar Anas sudah belajar ke berbagai tokoh untuk menyatukan data demi memudahkan rakyat mengakses layanan.

“Ini Pak Anas belajar dari Tony Blair, PM Inggris. Belajar dari Australia, belajar dari Jepang, belajar dari China, belajar dari India. India bisa mengalami loncatan kemajuan karena ada Menteri digital. Maka, program KTP Sakti ini program yang wajib disampaikan di pintu-pintu rakyat saat door to door. Sanggup,” tutupnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS