Bupati Kapuas Hulu Minta Sekolah Libur Sementara Akibat Banjir
Kapuas Hulu (Suara Kalbar)- Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan meminta agar sekolah-sekolah di daerah tersebut meliburkan sementara proses pembelajaran jika terdampak banjir. Sejumlah daerah di Kabupaten Kapuas Hulu saat ini masih dilanda banjir, dan keselamatan para murid dan guru menjadi prioritas utama.
“Yang kita utamakan keselamatan para murid dan guru, jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan saat banjir, sehingga sekolah perlu meliburkan sementara proses pembelajaran di sekolah,” kata Fransiskus Diaan melansir dari ANTARA, Minggu(10/12/2023).
Beberapa wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu, terutama daerah pesisir sungai Kapuas seperti Kecamatan Bika, Embaloh Hilir, Bunut Hilir, dan Silat Hilir, masih terendam banjir. Harga sayur di daerah tersebut turut menjadi perhatian, dengan para petani mengeluhkan fluktuasi harga yang merugikan.
“Kami minta masyarakat tetap selalu siaga dan waspada terhadap banjir susulan mengingat intensitas curah hujan cukup tinggi, utamakan keselamatan,” katanya.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kapuas Hulu Petrus Kusnadi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima terdapat 20 sekolah yang terpaksa meliburkan proses pembelajaran di sekolah karena banjir.
“Bagi sekolah yang sedang melaksanakan ulangan umum semester ada alternatif bisa ditunda pelaksanaannya,” katanya.
Petrus juga mengingatkan sejumlah sekolah yang masih terdampak banjir untuk menyelamatkan aset dan dokumen sekolahnya.
“Sudah ada beberapa yang surut, tapi di daerah Hilir pesisir sungai Kapuas masih ada beberapa sekolah terdampak,” katanya.
Berdasarkan catatan BPBD Kapuas Hulu sampai dengan saat ini terdapat 25.263 jiwa dengan 8.320 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Bahkan, banjir juga merendam sekitar 1.110 rumah penduduk serta 128 fasilitas umum yang tersebar di 30 desa dan dua kelurahan di 7 tujuh kecamatan wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan menyebutkan, banjir di Kapuas Hulu melanda tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Putussibau Selatan.
Banjir merendam Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan di Kecamatan Putussibau Utara dan Kelurahan Hilir Kantor.
Kemudian di Kecamatan Embaloh Hilir banjir melanda sembilan desa, yaitu Desa Belatung, Lawik, Ujung Bayur, Kirin Nangka, Pala Pintas, Keliling Semulung, Nanga Lauk, Nanga Palin, dan Nanga Embaloh.
Kecamatan Bunut Hilir, banjir juga merendam 11 desa, yaitu Desa Empanggau Hilir, Empanggau, Teluk Aur, Nanga Tuan, Entibab, Tembang, Ujung Pandang, Kapuas Raya, Bunut Hulu, Bunut Tengah, dan Bunut Hilir.
Selanjutnya, banjir di Kecamatan Bika melanda tujuh desa, yaitu Desa Penyeluang, Nanga Manday, Jongkong Manday, Melapi Manday, Jelemuk, Bika, dan Bika Hulu.
Sedangkan, di Kecamatan Bunut Hulu banjir terjadi di Desa Nanga Payang, dan Desa Temuyuk.
Kemudian, banjir di Kecamatan Pengkadan merendam tiga desa yaitu Riam Panjang, Mawan, dan Pengkadan Hilir.
“Ada beberapa daerah memang yang sudah surut dan ada beberapa yang masih tergenang banjir dan kami sudah menyiapkan beberapa langkah penanganan,” katanya.
Secepatnya juga akan ditetapkan status tanggap darurat bencana, dengan tujuan untuk mempermudah proses penanganan bencana terutama dalam penyaluran bantuan kebutuhan pokok masyarakat terdampak banjir.
“SK tanggap darurat bencana masih dalam proses, semoga secepatnya dapat dilaksanakan secara teknis terutama terkait bantuan kepada masyarakat terdampak banjir,” katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS