Kunker Pj Gubernur Kalbar, Tekan Laju Inflasi Hingga Penurunan Stunting di Landak

Landak (Suara Kalbar)- Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson beserta rombongan laksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Landak, Kalbar, Selasa (19/12/23).
Kedatangan rombongan Pj Gubernur Kalbar itu disambut langsung oleh Pj Bupati Landak, Samuel, beserta Forkompinda Landak, Kepala OPD Provinsi Kalimantan Barat, Direktur Utama Bank Kalbar beserta jajaran, Direktur utama jamkrida, Direktur Utama Perusda, Kepala OPD Kabupaten Landak di Pendopo Bupati Landak.
Pj Gubernur Kalbar Harisson, menyatakan tugas Pj. Gubernur atau Pj. Bupati yaitu menjalankan apa yang diperintahkan oleh Presiden melalui Kemendagri, yakni pengendalian inflasi dalam rangka mengurangi beban masyarakat terhadap biaya hidup dan penurunan angka stunting, kemiskinan ekstrem, penurunan angka pengangguran, mempercepat investasi, mempermudah perizinan.
“Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Landak ini ada sebanyak 7.382 orang dan pemerintah pusat meminta kita menyusun nama itu serta apa intervensi kita dan dilihat mana yang sudah keluar dari kemiskinan ekstrem dan yang belum,” kata Harisson.
Begitu pula dengan angka stunting, di mana Kabupaten Landak termasuk tinggi yaitu sebesar 32 persen. Padahal di tingkat Puskesmas juga sudah memiliki anggaran dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan untuk membantu makanan dengan produk lokal, namun itu juga masih kurang sehingga perlu dibantu melalui CSR.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Landak, Samuel menyampaikan beberapa permasalahan yang telah di hadapi Kabupaten Landak, seperti penanganan wabah DBD, Penanganan stunting dan Pengendalian Inflasi.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Landak mengucapkan terimakasih kepada PJ Gubenur Kalimantan Barat yang telah melakukan kunjungan kerja di wilayah pemerintah daerah kabupaten Landak, ini merupakan suatu kebahagiaan bagi masyarakat kabupaten Landak,” ujar Samuel.
Samuel memaparkan terkait kasus DBD di Kabupaten Landak, sampai hari ini ada 734 kasus dengan jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 14 orang. Kondisi saat ini telah terjadi penurunan pasien DBD baik di Puskesmas maupun di RSUD Landak.
“Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten landak antara lain mengalakan kegiatan jumat bersih di lingkungan kantor, sekolah dan lingkungan tempat tinggal masyarakat. Kami membuat surat edaran terkait dengan pemberantasan sarang nyamuk dan juga melakukan fogging masal,” ungkap Samuel.
Terkait penangangan stunting, Sambung Samuel menjelaskan saat ini angka stunting di Kabupaten Landak tahun 2022 yaitu sebesar 32,5 persen. Diharapkan tahun 2023 ini dengan penanganan stunting komprehensif ini dapat menurun dengan target 19 persen dan dengan target nasional tahun 2024 di bisa mencapai 14 persen bahkan di bawah 14 persen.
Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak antara lain memberikan tambahan makanan bernutrisi pada anak yang terkena stunting, mengadakan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat terkait pola asuh anak, meningkatkan pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan posyandu.
Sementara itu, beberapa upaya yang telah dilakukan Pemkab Landak terkait pengendalian inflasi untuk menjaga ketersediaan bahan pokok pada hari besar keagamaan di antaranya dengan secara rutin melakukan pengecekan harga dan ketersedian bahan pokok, kemudian melakukan operasi pasar dan gerakan pangan murah.
“Pada kesempatan ini Pemerintah Kabupaten Landak mengucapkan banyak terimakasih kepada Gubernur melalui OPD terkait yang telah berulang kali melakukan kegiatan operasi pasar di Kabupaten Landak, juga melakukan gerakan pangan murah dan juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat secara gratis,” tutur Samuel.
Tidak Lupa Samuel menyampaikan bahwa Kondisi menjelang pesta demokrasi tahun 2024 aman terkendali dengan adanya kerjasama dan sinergi antara Forkompinda dan Organisasi serta masyarakat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS