Banjir di Natuna, 24 Jiwa Mengungsi dan 20 KK Terdampak

Personil gabungan melakukan evakuasi warga terdampak banjir di desa Ranai Kota, kec Bunguran Timur, kab Natuna pada Minggu (19/11) (SUARAKALBAR.CO.ID/HO-BPBD Kabupaten Natuna)

Jakarta (Suara Kalbar)- Banjir melanda Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada Minggu (19/11/2023) akibat hujan deras yang terjadi sejak pukul 08.00 WIB. Wilayah yang terdampak meliputi desa Batu Hitam, Desa Bandarsyah, Desa Ranai Kota, dan Desa Sebadai Ulu di Kecamatan Bunguran Timur.

Menurut laporan Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 24 jiwa yang mengungsi dan 20 kepala keluarga (KK) terdampak. Kerugian materiil melibatkan 20 unit rumah yang terendam dan 1 unit motor yang terseret sungai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, menyampaikan bahwa BPBD sedang berupaya menangani banjir dengan melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Selain itu, BPBD juga melakukan pengumpulan data informasi, memberikan pertolongan, evakuasi, dan bantuan logistik.

“Bencana banjir setinggi 100 cm yang terjadi merupakan banjir genangan yang rutin terjadi. Ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, ditambah dengan kurang baiknya drainase perkotaan dan perubahan fungsi lahan sebagai daerah resapan. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mencegah dan mengurangi dampak banjir di kota Ranai. Masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai harus lebih waspada, meskipun kondisi banjir mulai surut, namun hujan masih berlanjut,” ujar Raja dalam keterangannya, Selasa (21//11/2023).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di Kabupaten Natuna pada Selasa (21/11) diperkirakan berawan di siang hari dan hujan lebat pada malam hari. Sedangkan pada Rabu (22/11/2023), cuaca diprediksi hujan ringan hingga sedang.

BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi potensi banjir susulan. Penting untuk memastikan pemeliharaan drainase primer, sekunder, dan tersier dilakukan agar infrastruktur keairan dapat berfungsi optimal dalam menampung dan mengalirkan debit air saat curah hujan tinggi.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS