Raja Kerajaan Simpang Kayong Utara Minta Keraton Segera Dibangun

Kayong Utara (Suara Kalbar)- Raja Kerajaan Simpang ke-VIII Kayong Utara Gusti Muhammad Hukma mengatakan pembangunan Keraton Simpang Matan agar dapat terlaksana dengan mudah semudah waktu zaman dulu kerajaan menyerahkan kekuasaannya kepada negara.

Hal itu dikatakan Sultan Muhammad Jamaludin ke – III, Gusti Muhammad Hukma usai melakukan audiensi ke DPRD Kayong Utara bersama Yayasan Sultan Muhammad Jamaludin di Sukadana beberapa waktu lalu.

“Harapan saya, supaya tidak ada permasalahan yang begitu besar, sehingga itu (pembangunan keraton) dapat diproses dengan mudah, semudah kerajaan dulu menyerahkan kekuasaan, kan dulu secara sukarela kerajaan memberikan kekuasaan, dan mudah – mudahan ini, semudah kerajaan memberikan kekuasaan,” ujar Gusti Muhammad Hukma.

Ditempat yang sama, Sekretaris Yayasan Sultan Muhammad jamaludin, Amru Chanwari, mengaku sudah mendapat poin-poin kejelasan dari audiensi tersebut.

“Rencana semula yang menjadi ide dari bupati citra duani untuk menghibahkan tanah lapangan folly yang ada di alun-alun itu kepada pihak kerajaan, tetapi seperti yang telah dijelaskan bidang aset ibu masnah, terdapat kendala-kendala permasalahan hukum yang panjang, bukan tidak mungkin, tapi proses yang sangat panjang,” kata Amru.

Untuk itu, menanggapi saran pendapat dan masukan yang disampaikan oleh ketua DPRD dan wakil ketua menjadi bahan pertimbangan pihak Yayasan, yang mana pembangunan Keraton, akan kembali di lokasi awal, ditanah yang sudah disiapkan yayasan sebesar setengah hektar.

“Masalah pendanaanya, kami berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi terutama kepada pak Abdul Samad, Wakil Ketua DPRD dan beliau juga merupakan Anggota DPRD dari Simpang Hilir, yang sepakat menghibahkan aspirasinya ke yayasan sebesar Rp 500 juta ke yayasan untuk pembangunan,” katanya.

Kemudian Ketua DPRD yang akan melakukan hal yang sama, ini artinya ada sebuah respon yang positif, tentang pembangunan dari DPRD untuk kemajuan Kerajaan Simpang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS