Pontianak (Suara Kalbar)- Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Bader Samsasara, daerah ini memasuki musim puncak buah durian dari September hingga Oktober 2023. Data statistik menunjukkan bahwa produksi durian di Kalimantan Barat adalah sekitar 9 ton per hektare.
Hasil panen durian saat ini cukup melimpah, terutama di daerah-daerah sentra seperti Kabupaten Sanggau, Kubu Raya, Sambas, Mempawah, dan Bengkayang. Kualitas durian dari berbagai kabupaten di Kalimantan Barat juga dianggap setara dengan provinsi lain.
“Untuk puncak durian terjadi pada September sampai Oktober 2023. Berdasarkan data statistik produksi durian di Kalbar sekitar 9 ton per hektare,” ujarnya melansir dari ANTARA, Senin(2/10/2023).
Ia menambahkan, musim saat ini hasil panen durian cukup melimpah terutama di daerah sentra, seperti Kabupaten Sanggau, Kubu Raya, Sambas, Mempawah dan Bengkayang. Termasuk di kabupaten kota lain juga berproduksi, karena kondisi cuaca saat ini yang sangat mendukung.
“Secara umum kualitas durian di Kalbar sangat bervariasi. Untuk durian yang berasal dari masing-masing kabupaten kualitasnya tidak kalah dengan kualitas provinsi lain, dan dalam waktu dekat ada rencana durian traveler mau eksplorasi durian Kalbar,” kata dia pula.
Pihaknya terus mengembangkan kawasan kampung durian baik yang bersumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) seperti pada 2023 ini di Kabupaten Sanggau untuk seluas 40 hektare, dan Kota Singkawang ada 5 hektare.
“Untuk melakukan pembinaan ke petani dalam menjaga pohon durian lokal sebagai komoditas unggulan Kalbar nantinya sudah ada sepuluh varietas durian yang menjadi varietas nasional dan masih mengeksplorasi lagi varietas unggul baru, seperti Jemongko, Siblih Singku, Plankin,” kata dia lagi.
Ia mengatakan tahun ini juga akan diadakan festival buah dan hortikultura dalam rangka mempromosikan produk lokal Kalbar salah satunya buah durian.
“Sehingga dengan hal itu bisa dikenal di masyarakat luas dan menjadi konsumsi masyarakat Kalbar dan luar. Kemudian harapan permintaan pasar meningkat, sehingga berdampak meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar dia lagi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS